Friday 20 July 2012

Posisi Imam Sholat Wanita...di mana yak?!?

0 comments
Sholat berjamaah memang hanya diwajibkan untuk kaum laki-laki. Tapi tidak ada salahnya apabila para muslimah juga ingin sholat berjamaah, mengingat keutamaan sholat berjamaah sebanyak 27 derajat. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صَلَاة الْجَمَاعَة أفضل من صَلَاة الْفَذ بِسبع وَعشْرين دَرَجَة

Kaum wanita juga diperbolehkan koq untuk sholat berjamaah di masjid selama tidak menimbulkan fitnah, memakai wangi-wagian, ataupun bercampur baur (ikhtilat) dengan kaum pria. Dan harus tetap diingat bahwa sholat seorang muslimah di rumahnya lebih afdhol dan lebih baik daripada sholat berjamaah di masjid. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

صَلَاةُ الْمَرْأَة فِي بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِهَا فِي المَسْجِد

“Sholat seorang perempuan di rumahnya lebih baik daripada sholatnya di masjid.” (HR. Abu Dawud I/124, dan hukumnya shohih)

Aqidah Wanita Muslimah Part 2

0 comments
Dalam artikel Aqidah Wanita Muslimah Part 1 kita sudah membahas beberapa sikap pertengahan ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami Islam. Nah, dalam artikel ini akan dibahas beberapa sifat pertengahan ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami Islam, yaitu :
 
1. Dalam Menggelari dan Menghukumi Seseorang
Maksud dari menggelari di sini adalah gelar yang telah Allah tetapkan dalam Islam, seperti kafir, fasik, mu’min, maupun muslim. Dan menghukumi di sini maksudnya adalah hukum yang berkaitan dengan pemilik gelar tersebut, baik itu hukum di dunia maupun di akhirat. Dalam menggelari dan menghukumi seseorang, ahlussunnah wal jama’ah berada di pertengahan antara kelompok Wa’idiyyah dan Murji’ah.
 
Kelompok Wa’idiyyah menggelari pelaku dosa besar dengan gelar kafir, seperti yang dilakukan Khawarij yang mengkafirkan para pelaku dosa besar dari kaum muslimin dan mereka menghukumi orang Islam yang melakukan dosa besar akan kekal di neraka. Khawarij juga mengkafirkan orang-orang yang berseberangan dengan paham mereka. Mereka juga meyakini bahwa dosa kecil yang dilakukan terus menerus akan menjadi dosa besar dan akhirnya menjadi musyrik. Atau pun seperti yang dilakukan Mu’tazilah yang menganggap pelaku dosa besar telah keluar dari iman dan tidak masuk dalam kekafiran atau al-Manzilah bayna al-Manzilatain.
 
Adapun Murji’ah beranggapan bahwa pelaku dosa besar tetap memiliki keimanan namun tidak sempurna. Menurut mereka iman adalah hanya meyakini atau mengetahui dalam hati atau ucapan dengan lisan saja tanpa harus disertai perbuatan. Bagi mereka maksiat tidak mempengaruhi keimanan seseorang.  

Tuesday 17 July 2012

Aqidah Wanita Muslimah Part 1

0 comments
Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang yang meliputi perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Menurut Syeikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, aqidah secara syara adalah iman kepada Allah, para malaikat Allah, kitab-kitab Allah, para rasul Allah, kepada hari akhir, serta kepada qadar baik maupun qadar buruk.
 
Aqidah sendiri dalam Islam merupakan fondasi yang menjadi tonggak utama dari sebuah bangunan. Bila fondasi tersebut baik, semua bagian dari bangunan tersebut akan menjadi baik pula. Sebaliknya jika fondasi tersebut rusak maka semua bagian dari bangunan tersebut akan rusak pula. Karena itulah Al-Qur’an al-Karim pada fase Makiyyah memulai risalah dakwahnya dengan membawa ayat-ayat yang membangun sebuah aqidah yang benar dalam hati manusia. Selama itu pula, Al-Qur’an berusaha untuk mengokohkan aqidah umat dan menancapkannnya ke dalam hati-hati mereka,sebelum selanjutnya membicarakan tentang hukum-hukum syar’i dan masalah-masalah furu’ (cabang).
           
Aqidah yang dianut oleh ummat Islam hendaknya sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabi’in, serta tabi’uttabi’in atau yang disebut juga sebagai aqidah ahlussunnah wal jama’ah. Bagi seorang muslimah, yang kebanyakan lebih mengedepankan perasaan dibanding rasio, kekuatan aqidah akan membuatnya mantap menempuh jalan yang lurus menuju ridha Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana yang dilakukan oleh Sumayyah istri Yasir yang lebih memilih syahid, daripada harus menyembah Latta dan Uzza sebagai sesembahannya. Dan beliau adalah muslimah yang mendapat gelar syahidah pertama.
           
 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template