Monday 31 December 2012

Perempuan Berpunuk Unta

0 comments

Ada beberapa hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yang beliau sampaikan tapi belum terjadi di masa beliau, para sahabat, tabi'in maupun tabi'ut tabi'in, tapi baru terjadi saat ini. Salah satu contohnya adalah hadits berikut ini :

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَمْثَالِ أَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَتُوجَدُ مِنْ كَذَا وَكَذَ

“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya : laki-laki yang tangan mereka menggemgam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128 dishahihkan oleh Syeikh al-Albani dalam Shohih al-Jami’ no. 3799)

Masih Pacaran? Udah Putusin Ajah!

0 comments
Besok udah tahun 2013 tapi masih pacaran? Udah putusin ajah. Hari gini udah nggak jaman yang namanya pacaran. Mending nikah lebih halal. Masih galau, bimbang, resah dan gelisah buat mutusin pacar? Mangga lah dibaca chirpstory dari ustadz Felix Siauw.

Masih Pacaran? | Udah Putusin Aja.. :D


So... udah putusin aja, daripada ternak dosa mendekati zina. ^^

Sunday 30 December 2012

Say No to 'Tahun Baru'

1 comments

“Eh...tahun baruan kita ke pantai yuuk?”
“Jangan ke pantai dong. Itu mah udah biasa. Gimana kalau naik gunung ajah, tahun baruan sambil ngeliat sunset and sunrise kan keren.”
“Ahh...musim hujan gini mana enak tahun baruan di luar. Udah garden party aja sambil barbeque-an.”

Beraneka ragam planning atau rencana hendak dilakukan untuk menyemarakana detik-detik pergantian tahun. Kawan tak terasa sepertinya baru kemarin kita berada di awal tahun 2012 tapi kurang dari 48 jam kita akan segera memasuki awal tahun 2013. Banyak orang mempersiapkan gegap gempita perayaan malam tahun baru. Penjaja terompet bertebaran di pinggir-pinggir jalan. Toko-toko dan pusat perbelanjaan saling bersaing dengan membandrol diskon besar-besaran khusus tahun baru. Lalu, bagaimanakah Islam memandang perayaan tahun baru ini? Bolehkah umat Islam ikut merayakan tahun baru?

Friday 28 December 2012

Menjadi Orang Yang Dimuliakan

0 comments

Mulia? Siapa tidak ingin menjadi mulia? Setiap orang ingin menjadi mulia dan dimuliakan bukan? Mudah sekali untuk menjadi mulia. Tidak perlu menggadaikan harta benda. Tak perlu menelaah berbagai macam hukum geometri. Bahkan tak perlu mengotak-atik kalkulus. Mungkin bertanya dengan seorang Albert Einstein pun tak akan mendapatkan jawabannya.
Hasan al-Bashri berkata Barangsiapa memuliakan Allah, maka Allah akan memuliakannya. Barangsiapa menghinakan Allah maka Allah akan menghinakannya.
Yap... cukup dengan memuliakan Allah maka Allah akan memuliakanmu dan kau pun akan menjadi orang yang mulia. Lantas bagaimana kita bisa memuliaka Allah?
Ada sebuah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :
إن من إجلال الله تعالى إكرام ذي الشيبة المسلم وحامل القرآن غير الغالي فيه والجافي عنه وإكرام ذي السلطان المقسط
“Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban lagi muslim, memuliakan ahli Qur’an dengan tidak berlebihan dan tidak menyepelekannya, dan memuliakan para pemimpin yang berbuat adil.” [1]

Thursday 27 December 2012

فرقة الشيعة

0 comments
www.voa-islam.com

الشيعة لغة : إما الفرق و إما الإهل و النسب و إما إهل الملة و إما الإتباع. قال الله تعالى: ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا[1]
 و الشيعة إصطلاحا : هم الذين يزعمون اتباع عليّ؛ حيث إنهم لم يتبعوا علياً على الحقيقة، وليس أمير المؤمنين على ما يعتقدون.
ظهرت هذه الفرقة على يد السبئية باعتراف كتب الشيعة التي قالت بأن ابن سبأ أول من شهد بالقول بفرض إمامة علي، وأن علياً وصي محمد - كما مر - وهذه عقيدة النص على علي بالإمامة، وهي أساس التشيع كما يراه شيوخ الشيعة. و ابن سبأ وجماعته هم أول من أظهر الطعن في أبي بكر وعمر وعثمان أصهار رسول الله صلى الله عليه وسلم وأرحامه وخلفائه وأقرب الناس إليه - رضي الله عنهم - والطعن في الصحابة الآخرين، وهذه عقيدة الشيعة في الصحابة كما هي مسجلة في كتبهم المعتمدة.[2]

Wednesday 26 December 2012

Ulang Tahun?

5 comments

“Mbak Dini... sekarang kan tanggal 22 November. Mbak Dini lupa ya?”, tanya adik bontotku polos.
“Emang kenapa kalau tanggal 22 November?”
“Sekarang kan dede ulang tahun. Mbak Dini nggak ngucapin selamat ulang tahun atau ngasih kado buat saya kah?”, tuntutnya.
Ulang tahun.. Alhamdulillah dari kecil orang tuaku mendidik kami untuk tidak merayakan ulang tahun. Terkadang saya berpikir apa yang menggembirakan dari ulang tahun, bukankah dengan bertambahnya umur seseorang berarti itu menandakan semakin berkurangnya waktu seseorang hidup di dunia. Atau mungkin mereka yang merayakan ulang tahun merasa senang karena akan segera bertemu dengan Rabb-nya?
Memang orang tua kami mendidik kami untuk tidak merayakan ulang tahun. Tapi kami bergaul dengan banyak orang yang mayoritas biasa merayakan ulang tahun. Tak jarang kami mendapat undangan pesta ulang tahun, atau ketika hari ulang tahun kami menerima beberapa hadiah dari teman-teman kami. Pun sama halnya dengan berbagai doa dan kartu ucapan yang diberikan kepada kami saat tanggal kelahiran kami. Kami diajarkan untuk tidak menolak setiap pemberian (kecuali sesuatu yang belum jelas kehalalannya), tapi kami tidak mengiyakan maksudnya sebagai perayaan momen hari kelahiran.

Friday 21 December 2012

SYAIKHUL MUFASSIRUN, IMAM ATH-THABARI

0 comments

Ketika membaca tafsir Ibnu Katsir, tafsir al-Qurthuby, tafsir Fii Zhilal al-Qur’an, atau kitab tafsir lainnya pasti kita dapati di dalamnya perkataan Imam ath-Thabari. Semua kitab tafsir yang menggunakan metode tafsir bil ma’tsur pasti merujuk pada kitab tafsir Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ayyi al-Qur’an atau yang lebih dikenal dengan tafsir ath-Thabari.  Siapakah gerangan penulis kitab tafsir luar biasa ini?
Beliau adalah Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Gholib ath-Thabari al-Aamulii al-Baghdadi. Memiliki nama kuniyah Abu Ja’far walaupun beliau belum menikah dan tidak mempunyai anak, karena kunniyah adalah sunnah. Biasa dikenal dengan ath-Thabari  karena dinisbatkan kepada nama tempat kelahiran beliau, Thabaristan.

Imam ath-Thabari dilahirkan di kota Aamul-Thabaristan, pada tahun 224 Hijriyah. Beliau wafat pada 310 Hijriyah di Baghdad dan hidup selama 89 tahun. Beliau hidup pada masa Daulah Abbasiyah (750-1242). Abu Ja’far ath-Thabari tidak menikah sampai beliau wafat. Bukan karena beliau tidak mengikuti sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, melainkan karena beliau sangat sibuk dengan ilmu dan berdakwah.
Imam ath-Thabari mengkhatamkan hapalan al-Qur’annya pada usia 7 tahun. Kemudian pada umur 8 tahun beliau menjadi imam sholat. Beliau bermulazamah kepada ulama-ulama di daerah Aamul. Pada usia 12 tahun beliau melakukan rihlah ilmiah untuk menuntut ilmu. Beliau pergi ke Basrah, Kufah, Iraq, Siria, juga Mesir. Bagaimana dengan kita? Apa yang kita lakukan pada usia seperti ini?

Di Antara Dua Jalan

0 comments

ilustrasi- crazymultimedia.blogspot.com

Allah menciptakan manusia untuk menjadi seorang khalifah di muka bumi ini. Kehidupan manusia berada di antara dua jalan, jalan kebaikan dan jalan keburukan. Berbeda dengan malaikat yang sudah Allah takdirkan hanya berada di satu jalan saja, yaitu jalan kebaikan. Malaikat ditakdirkan Allah menjadi makhluk yang selalu taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari mulai diciptakan hingga hari kiamat. Allah berfirman dalam surat Shaad ayat 73 :
فَسَجَدَ الْمَلآئِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُوْنَ
Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya,“
Dan surat Al-Anbiya‘ ayat 19 :
وَلَهُ مَنْ فِى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ
“Dan kepunyaan-Allahlah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Allah, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Allah dan tiada (pula) merasa letih.“
Dua ayat di atas menunjukkan bahwa Allah menciptakan malaikat tidak lain hanya untuk bersujud dan menyembah Allah semata. Para malaikat tidak memiliki rasa angkuh sedikit pun ketika diperintahkan Allah untuk menyembah dan bersujud kepada-Nya.

Thursday 20 December 2012

Menjemput Pertolongan Allah

0 comments

http://abidasays.tumblr.com/

Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 214 bahwa pertolongan Allah amatlah dekat. Dan kemenangan Islam adalah sebuah keniscayaan. Tapi bila kita melihat realita yang ada sekarang masih banyak ummat Islam yang tertindas dan dizhalimi. Jika kita perhatikan di Afghanistan, Rohingnya, Palestina, Suria, bahkan di Indonesia banyak ummat Islam disiksa dan dianiaya. Sudah ribuan nyawa ummat Islam hilang karena kekurangan gizi. Lalu manakah pertolongan Allah? Kenapa sampai sekarang pertolongan Allah belum juga datang?
Kawan.. pertolongan Allah pasti akan datang. Allah juga akan memenangkan agama-Nya. Hanya saja sudah pantaskah kita untuk menjadi pemenang? Sudah layakkah kita mendapat pertolongan Allah? Pertolongan Allah itu harus kita jemput. Tidak hanya berpangku tangan dan pasrah dengan situasi yang ada. Terus kita harus gimana?

Diangkatnya Ilmu, Menebarnya Kebodohan

0 comments
Ilustrasi - pendakwahhebat.blogspot.com


“Rahma.. maktabah syamilah di laptopku koq gak kebaca ya?”
“Oh.. coba liat pengaturan system locale-nya udah di setting Arabic belom?”
“Oh.. system locale adanya di mana?”
“Buka control panel, cari pengaturan bahasa, terus muncul jendela region and language pilih administrative. Nah di administrative ada tulisan change system locale. Udah deh tinggal ganti aja jadi Arabic.”
“Ooo.. kalo وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ  itu ada di surat apa ya?”
“Eh... surat apa yah?”
“Waah urusan komputer jago tapi al-Quran koq belepotan yah. Padahal ilmu tentang komputer gak ditanyain di akhirat yang ditanyain justru al-Qur’an!”

Jleeeeeb... double Jleeeb 

Tuesday 18 December 2012

Bekal Pemuda Muslim Membangun Peradaban

0 comments
Muslim-Youth
Pemuda, generasi yang selalu dielu-ulukan oleh masyarakat dan para orang tua dengan harapan pemuda dapat mengubah dunia, bangsa, kaum, ataupun agama. Teringat salah satu pidato Bung Karno : ”Beri aku sepuluh pemuda maka aku akan mengubah dunia”. Imam Hasan Al-Banna pada salah satu karangannya menuliskan “Saya akan mendidik para pemuda pada waktu siang, malam dan waktu cuti”. Dari ungkapan-ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa harapan suatu kaum ada pada pemuda. Dalam kata mutiara Arab disebutkan bahwa maju dan mundurnya umat tergantung pada pemuda. Kata ‘pemuda’ membuat orang berpikir akan semangat yang menggebu-gebu, ataupun kreatifitas yang menjulang. Betapa pentingnya pemuda bagi kemajuan agama dan bangsa ini.

Peran pemuda dalam perkembangan Islam sangatlah besar. Jika kita flashback ke peradaban Islam di masa kejayaannya, kita akan menemukan begitu banyak perubahan yang diolah oleh tangan-tangan pemuda. Tersebutlah seorang pemuda pemberani dan teman diskusi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, Zubair bin Awwam radhiyallahu anhu. Beliau adalah salah satu anggota berkuda tentara Islam dan usianya ketika itu adalah 15 tahun. Usia yang sangat muda untuk terjun ke dalam medan perang. Namun, beliau rela menyerahkan segenap hidupnya demi tegaknya panji Islam. Ada lagi khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu yang berikrar dengan diinul islam di awal kemunculannya di saat beliau berumur 10 tahun. Masih banyak lagi pemuda-pemuda binaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang berhasil membangun peradaban Islam, diantaranya ada Arqam bin Abi Arqam yang ketika itu berusia 16 tahun, Ja’far bin Abi Thalib yang pada waktu itu baru berusia 8 tahun, Utsman bin Affan yang berusia 17 tahun, Usamah bin Zaid yang juga berusia 17 tahun, dan sahabat-sahabat lainnya dari golongan pemuda.

Monday 17 December 2012

No more AS, SAW or SWT !

0 comments
“Kalau ada murid saya yang menyingkat kata shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadi SAW atau subhanahu wa ta’ala menjadi SWT pada lembar jawabannya langsung saya coret dan saya salahkan. Sekalipun jawabannya benar, tapi kalau sampai ada singkatan itu tetap saya salahkan”, ucap ustadz saya ketika sedang ta’lim.
Iih... ustadz lebay sampai segitunya. Kan singkatan menghemat kertas. Batin saya sebelum mendengar penjelasan dari beliau. Saya baru tahu kalau ternyata tidak pantas bagi seorang tholabul ‘ilmi seperti itu. Kurang lebih begini penjelasannya.
Dalam Islam pada hakikatnya setiap perkataan adalah doa. Baik itu perkataan baik maupun buruk. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk selalu berkata baik atau diam. Contoh simple-nya adalah assalamu’alaikum. Yah...kata yang teramat masyhur di kalangan masyarakat Indonesia ini –bukan hanya yang beragama Islam- mengandung doa yang luar biasa. Assalamu’alaikum adalah bahasa Arab yang artinya ‘semoga keselamatan atasmu’. Tapi sayang banyak yang lebih senang memplesetkan pengucapannya supaya lebih mudah menjadi ‘samlekum’ atau ‘samelekum’. Beda pengucapan tentunya beda arti. Kata ‘samlekum’ tentunya sudah berbeda makna dengan assalamu’alaikum. Ucapan yang awalnya berisi doa berubah menjadi sapaan biasa. Atau bahkan ada yang menyingkatnya menjadi ass. Padahal maknanya sangat jauh berbeda dengan assalamu’alaikum. Mungkin maksudnya ingin mengucapkan salam tapi kalau orang yang diucapi salam tidak mengerti maksudnya dan menganggap itu adalah bahasa inggris yang artinya orang bodoh, gimana coba?
Kita dianjurkan untuk memberi ucapan selamat dan mendoakan kaum muslimin yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Kepada yang masih hidup dan kebetulan kita berjumpa dengannya atau menyapanya melalui dunia maya, sms ataupun surat hendaknya kita mengucapkan assalamu’alaikum.

Sunday 16 December 2012

Khatam ^^

0 comments
197639_426698197363124_1895644603_n
“Kak, planning antum setelah khatam apa?” tanya seorang junior yang baru saja mengkhatamkan hapalannya kepada seorang teman yang sudah khatam.
“Ya murajaah lah”, jawabnya simpel tanpa embel-embel.
Meskipun jawabannya simpel, tapi memang itulah jawaban yang tepat. Karena tidak ada hal lain yang bisa dilakukan seseorang yang sudah menyelesaikan hafalan qurannya kecuali murajaah (mengulang hafalan).
Beraneka ragam ekspresi saya jumpai ketika melihat ada orang yang baru menyelesaikan hafalan qurannya (Alhamdulillah for this chance^^). Ada yang merasa senang karena terlepas dari beban kewajiban setoran setiap pagi dan sore. Atau ada juga yang terharu biru merah jambu, tidak menyangka berhasil menyelesaikannya setelah berusaha mati-matian. Di sisi lain ada menangis sejadi-jadinya baik itu terharu atau bersedih. Bahkan ada yang justru malah ketakutan. Yah...takut kalau hafalan yang selama ini susah payah dia hafalkan akan hilang satu demi satu. Sedih...takut tidak bisa menjaga hafalan yang sudah dihafalkan.
Apapun ekspresinya, yang jelas bisa mengkhatamkan al-quran adalah sebuah kebahagiaan. Bahagia bisa menjadi waliyullah atau keluarga Allah. Bahagia akan diberi keduduakn yang tinggi di akhirat kelak. Dan bahagia karena kelak di akhirat orang tuanya akan mendapat kemuliaan. Eits....tunggu dulu. Masih ada syarat untuk mempertahankan kebahagiaan itu, yaitu dengan terus menjaga hafalannya dan mentadaburi setiap ayat plus mempraktekkat setiap ayat yang sudah dihafal.
Banyak orang yang menganggap khatam quran berarti sudah selesai. Tapi pada hakikatnya justru segala sesuatunya barulah dimulai. Memulai menjaga hafalan. Setiap orang yang memiliki ataupun sudah menyelesaikan hafalan al-Quran berkewajiban untuk menjaga hafalannya itu. Dan waktu menjaganya bukan 1 atau 2 tahun, tapi seumur hidup! Ya....ini adalah kewajiban seumur hidup! Sampai kita bertemu dengan Allah kelak.

Friday 14 December 2012

The Virtue of Memorizing The Quran

0 comments
Every Muslim has a strong desire to memorize the Quran. Coz whoever memorizes Qur'an and acts upon it, Allah will reward him and honour him greatly for that, so that he will rise in status in Paradise to a level commensurate with what he memorized of the Book of Allah. There are many virtues to memorize Quran.
“The likeness of the one who reads Qur'an and memorizes it is that he is with the righteous honourable scribes. The likeness of the one who reads it and tries hard to memorize it even though it is difficult for him, he will have two rewards.” (Narrated by Bukhari and Muslim)
“It will be said to the companion of the Qur’aan: Recite and rise in status, recite as you used to recite in the world, for your status will be at the last verse that you recite.” (Narrated by at-Tirmidhi no. 2914 and Abu Dawood no. 1464)
This hadeeth was classed as saheeh by al-Albaani in al-Silsilah al-Saheehah, 5/218, no. 2240, after which he said:
Note that what is meant by the “companion of the Qur’aan” is the one who memorizes it by heart, as the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said, “The one who knows more Qur’aan should lead the people in prayer,” meaning the one who has memorized the most.  The differentiation in status in Paradise will depend on how much was memorized in this world, not how much one will recite on that day as some people imagine. This clearly points to the virtue of the hafiz who has memorized the Qur’aan, but that is subject to the condition that he memorizes it for the sake of Allaah, not for worldly purposes or financial gain. Otherwise the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him) said: “Most of the hypocrites of my ummah are among those who have memorized Qur’aan.”

Thursday 13 December 2012

Mahram atau Muhrim?

0 comments
poster mahram bagi wanita dan batas pergaulan
www.szlihin.com
A : Ssst…bukan muhrim nggak boleh jalan berdua!
B : Muhrim? Emang siapa yang haji?
A : Enggak ada yang haji. Ini kan bulan muharam.
B : Lha tadi bilang muhrim?
A : Muhrim itu kan perempuan sama laki-laki yang nggak boleh nikah.
B : #@$%&#(!^*?

Yap…seringkali kita salah mengartikan mahram dengan muhrim. Padahal arti keduanya berbeda jauh. Muhrim adalah orang yang sedang berihram dalam haji ataupun umrah. Adapun Mahram adalah lawan jenis yang haram dinikahi selamanya dan kita diperbolehkan berpergian maupun berjabat tangan dengan mereka. Ada sebuah potongan hadits dalam kitab Shahih Bukhari, Bab Hajju an-Nisaa’ :
لَا تُسافر الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ مِنْهَا
“Tidak berpergian (safar) seorang perumpuan kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari no. 1862)
Dan yang dimaksud dengan zhu mahram dalam kalimat di atas adalah siapapun yang tidak diperbolehkan untuk menikahinya dari kerabat (keluarga), seperti bapak, anak laki-laki, saudara laki-laki, keponakan laki-laki, paman dan yang terpaut dengannya.
Nah…siapa sajakah mahram bagi wanita?

Tuesday 11 December 2012

Apa Itu Al-Qur’an?

0 comments
tumblr_mdennwHrhe1r84dduo1_500
Ngaku beragama Islam tapi nggak tahu apa itu al-Qur’an, ke laut ajah sanaah…;D

Saya rasa semua orang yang mengaku beragama Islam pasti tahu kalau al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam. Nah…kalau suruh mendefinisikan al-Qur’an secara bahasa dan istilah saya yakin hanya segelintir ummat Islam saja yang tahu. Coba deh kalau ditanya Sosiologi secara bahasa dan istilah pasti banyak yang tahu.
Buat yang belum tahu definisi al-Qur’an secara bahasa maupun istilah –bahasa kerennya etimologi-, saya akan mencoba menjabarkannya di sini. Sources-nya saya ambil dari buku-buku kuliah saya, tapi maaf kemampuan translate saya belum terlalu baik, jadi saya pakai bahasa saya sendiri. Belum lagi ada banyak kalimat bahasa arab yang kalau diterjemahkan artinya ke Indonesia kurang pas.
Bukan hal yang diragukan lagi kalau Al-Qur’an adalah mu’jizat abadi yang validitasnya terjaga dari mulai sejak diturunkan hingga hari kiamat. Ada dua pengertian al-Qur’an menurut bahasa. Yang pertama adalah الجَمْعُ وَ الضَّم atau al-Jam’u (mengumpulkan) dan adh-Dhommu (menghimpun). Dinamai Al-Qur’an karena terdiri dari kumpulan surat-surat, hukum-hukum, dan berbagai macam ilmu. Al-Qur’an terdiri dari kumpulan kisah, perintah, larangan, janji, peringatan, ayat, surat-surat satu dengan lainnya. Oleh karena itu dinamai al-Qur’an.

Tuesday 4 December 2012

A Dream for Karanganyar

0 comments
478354~1 (1) Sepertinya ini kali ketujuh saya mendengar Ustad Syihab menyampaikan mimpi briliannya. Sebuah mimpi yang menurut saya luar biasa hebat. Karena mimpi ini berskala besar, bukan sekedar ‘Qur’an. Beliau bermimpi bisa menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai kota Qur’an. Semua masyarakatnya hapal al-Qur’an. Aparatur pemerintahan, polisi, supir bus, pedagang maupun petaninya hapal al-Qur’an. Bukan hanya itu beliau menginginkan Kabupaten Karanganyar adalah tempat rujukan untuk belajar ilmu Qur’an. Mau belajar tahsin tinggal ke Karanganyar. Belajar tafsir mampir aja ke Karanganyar. Mulazamah ‘Ulum al-Qur’an di Karanganyar. Bahkan setiap nama jalan di Karanganyar nantinya diberi nama nasikh wa mansukh, muhkam, mutasyabihaat dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan ‘Ulum al-Qur’an. Sehingga nanti setiap orang yang habis plesiran dari Karanganyar jadi ahlul Qur’an.
Mimpi yang luar biasa bukan? Memang ini baru skala kecil, hanya tingkat Kabupaten. Belum sampai tingkat Provinsi bahkan Nasional. Tapi ini sungguh luar biasa bagi saya. Bayangkan, mimpi ini ada di tingkat kabupaten dengan jumlah masyarakat yang tidak sedikit. Dan ini membutuhkan tenaga-tenaga dan para da’i yang siap terjun di beberapa desa di Kabupaten Karanganyar. Mungkin jika mimpi ini masih tingkat RT, RW atau desa belum terlalu sulit, karena jumlah masyarakatnya tidak sebanyak Kabupaten. Ini Kabupaten Gan...! (Bayangpun....?!?!? -Mr. Najwani style, my wonderful teacher in Senior High School, May Allah bless him and gives him easiness in everything-)
Tak jarang ketika beliau menceritakan mimpi ini di depan murid-muridnya, kami hanya bisa terkekeh-kekeh. Bahkan ada beberapa dari kami yang menganggap ini hal mustahil. Tapi bagi saya ini sebuah mimpi hebat. Teringat dengan teori MESTAKUNG-nya Prof. Yohanes Surya :
Bicarakan tiap hari, bicarakan ke setiap orang, bicarakan dalam do’a
Yah...mimpi yang sering dibicarakan kepada orang lain akan membuat orang lain simpati dengan mimpi kita. Contoh nyata adalah mimpi Ustadz Syihab yang ingin menjadikan Kabupaten Karanganyar sebagai daerah penghapal Qur’an. Beliau sering mengutarakan mimpi ini pada orang lain dalam banyak kesempatan. Jujur saya sebagai mustami’ terbakar semangatnya mendengar mimpi beliau ini. Saya rasa pendengar yang lain pun merasakan hal yang sama. Dan akhirnya setiap orang yang mendengarkan mimpi beliau terbakar semangatnya dan berusaha untuk memberikan andil dalam mewujudkan mimpi luar biasa ini. Semakin sering beliau membicarakan mimpi ini kepada banyak orang, semakin banyak pula orang-orang yang tergugah semangatnya untuk mewujudkan mimpi ini. Jadilah mimpi ini menjadi sebuah hal yang mungkin terealisasi, karena banyaknya orang yang ikut andil untuk merealisasikannya. Dan yang terpenting adalah do’a.

Monday 3 December 2012

Jeruk dan Iman

0 comments
7bscontent_orange
http://www.pantonanews.com
Kalau kita beli jeruk di pasar buah atau di swalayan, kira-kira jeruk mana yang akan kita pilih :
1. Jeruk manis yang aromanya harum,
2. Jeruk manis yang tidak beraroma,
3. Jeruk yang tidak manis tapi memiliki aroma, atau
4. Jeruk yang tidak manis tapi juga tidak beraroma.
Kalau saya milih yang nomor 1, udah manis aromanya harum pula. Nah, ketika kita membeli jeruk pasti yang pertama dicari adalah yang rasanya manis (kecuali mungkin ibu-ibu ngidam...:D). Kenapa nyari yang manis? Biasanya kita beli jeruk kan buat dikonsumsi bukan buat diharumi atau pengharum ruangan. Oleh karena itu buat apa beli jeruk yang aromanya harum tapi rasanya nggak manis. Kecuali kalau emang ada orang yang beli jeruk cuma buat ngedapetin harumnya aja. Nah kalau gitu kenapa nggak milih jeruk yang nomor 2 aja, yang rasanya manis tapi nggak beraroma? Gini deh gan, kalau kita dikasih pilihan dan ada pilihan yang lebih baik kenapa nggak milih yang lebih baik. Ada pilihan suruh milih Ipad atau Galaxy Tab yah saya pilih Ipad (hahahaha...abaikan).

Ternyata tipe buah jeruk ini bisa diumpamakan dengan keimanan seseorang. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن مثل التمرة لا ريح لها وطعمها طيب حلو ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة ريحها طيب وطعمها مر ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر
Artinya : “Perumpamaan orang mu’min yang membaca al-Qur’an seperti buah Utrujah yang baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah Tamr (kurma kering) tidak berbau dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang munafiq yang membaca al-Qur’an seperti Rayhanah yang baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah Hanzholah yang tidak memiliki aroma dan juga rasanya pahit. (HR. Bukhari dan Muslim)

Buah jeruk yang manis dan beraroma bisa kita samakan dengan buah Utrujah yang baunya harum dan rasanya enak. Rasa manis pada jeruk bisa kita ibaratkan dengan keimanan seseorang. Iman tidak bisa dilihat secara zhahir, karena iman adalah amalan batin. Hanya Allah yang mengetahui tingkat keimanan seorang hamba. Setiap orang yang memiliki keimanan dalam hatinya, yaitu Islam adalah orang yang baik dan memiliki nilai plus. Meskipun orang Islam itu sholatnya masih belang betong, sehari sholat sehari enggak, selama dia masih memiliki iman kepada Allah, Malaikat Allah, Kitabullah, Rasulullah, hari kiamat maupun takdir baik dan takdir buruk. Seroang preman sekalipun ketika dia masih Islam dia masih memiliki nilai plus. Nah, makanya orang mu’min itu ibarat jeruk yang rasanya manis.
 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template