Saturday 27 April 2013

Muhammad Namanya

0 comments

Tersebutlah seorang pemuda gagah lagi tangguh dengan ketangkasan luar biasa. Pandai berkuda lagi memanah. Ksatria penyayang sang penghafal Qur’an. Sosialita muda yang mahir berbicara aneka ragam bahasa. Arab, Persia, Latin, Yunani dan juga Italia. Pemuda pemberani yang adil dalam memutuskan perkara. Mahir agama juga sastra. Zuhud lagi wara’ terhadap dunia. Rajin ibadah dan dekat pada ‘ulama. Sejak baligh sholat wajib berjamaah, tahajud juga rowatib tidak pernah alpa. Pemuda itu.. Muhammad namanya.

Nama lengkapnya Muhammad bin Murad bin Muhammad bin Ba Yazid, lahir di Adronah pada tahun 833 Hijriyah.  Beliau lebih dikenal dengan sebutan al-Fatih yang berarti Sang Penakluk. Julukan ini ia dapatkan atas usahanya menaklukan konstatinopel. Sang Ayah, Sultan Muhammad I, sangat memperhatikan pendidikan anak pemberaninya. Ayahnya menitipkan Muhammad al-fatih kepada dua ulama besar dizamannya, Syaikh al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsudin. Hasil didikan ayahnya dan dua kibaaril ulamaa itu Al-Fatih mampu mengkhatamkan Qur’an di usianya yang baru 8 tahun. Dan di usianya yang ke 13, ia diangkat menjadi Sultan.

Friday 26 April 2013

Antara Ilmu dan Harta

0 comments

Sudah lama rasanya nggak ngeblog. Biasa mahasiswa semester 8 ceunah, masih adaptasi dengan kesibukkan yang bejubel. UAT, paper, paper dan paper lagi. Buku banyak yang ngantri minta dibaca. Plus mainan baru yang bikin lupa sama blog, si backtrack. 

Aniwei... akhir-akhir ini sedang tertarik dengan thoolibul 'ilm. Apalagi sekarang lagi mereview kitabnya Syeikh Dr. Anas Ahmad Karzon, Adab Thoolibul 'Ilm. Kitab yang recommended banget untuk dibaca. Sayang baru kenalan sama kitab ini, padahal isinya bagus banget. Nyentuh banget. Jadi inget sama salah satu tulisan gurunda Salim A. Fillah dalam kitabnya Menyimak Kicau Merajut Makna. Ada sebuah tulisan yang luar biasa indah dan memotivasi para thoolibul 'ilm, judulnya Antara Ilmu dan Harta. Isinya inspiring dan ngena banget. Ini saya cuplikan isi dari tulisannya. Tapi maaf, tidak seluruhnya. Semoga bermanfaat.

Seluruh Makhluq Pun Mendoakan

0 comments

Allah berkalam “Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan”. Allah memberi jaminan setiap do’a akan diijabah. Mungkin bukan hal yang kita inginkan, tapi yang kita butuhkan. Karena Allah tau hal yang terbaik untuk hamba-Nya. Kita hanya perlu berdo’a yang tentunya disertai dengan usaha. Do’a kita seorang diri saja Allah pasti mengijabahnya, bagaimana dengan do’a seluruh makhluq? Alangkah indahnya apabila seorang makhluq pun ikut serta mendo’akan kita. Makhluq-makhluq Allah di langit maupun di bumi. Malaikat pun tak terkecuali. Bahagianya sekali saat malaikat pun ikut mendo’akan diri.

Hey… tunggu dulu? Mana mungkin seluruh makhluq ikut mendo’akan kita. Mengenal mereka pun tidak. Mungkin. Bisa. Dan sangat bisa. Bahkan dengan sangat mudah. Jadilah thoolibul ‘ilm, seorang penuntut ilmu. Rasulullah berkata :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا , سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ , وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ , وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ , وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ , وَمَنْ فِي الْأَرْضِ , وَكُلُّ شَيْءٍ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ , وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ , إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا , وَأَوْرَثُوا الْعِلْمَ , فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan bukakan baginya salah satu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu. Sesungguhnya orang yang berilmu benar-benar akan dimintakan ampun oleh semua penduduk langit dan bumi, bahkan ikan hiu yang ada di dasar air. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadaha adalah seperti keutamaan bulan pada bulan purnama atas seluruh bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi itu tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Maka, barangsiapa yang mengambilnya, berarti ia telah mengambil jatah yang cukup banyak.(HR. Abu Dawud no. 3641 dan Tirmidzi no. 2683)

Hadits ini adalah moodbboster terbaik bagi setiap penuntut ilmu. Dalam hadits dijelaskan penghormatan besar yang diperoleh para penuntut ilmu. Para malaikat meletakkan sayap-sayapnya kepada penuntut ilmu dengan rendah diri dan rasa hormat. Begitu juga dengan para makhluq Allah yang berada di langit, bumi dan lautan yang jumlahnya hanya diketahui oleh Allah. Semuanya akan memintakan ampun dan berdoa untuk para penuntut ilmu. Cukuplah seorang penuntut ilmu itu merasa bangga bahwa ia sedang berjalan untuk mendapatkan warisan para nabi dan meninggalkan para pecinta dunia dengan kesibukkan dunia mereka, berkumpul dengan para gadisnya, sibuk dengan harta kekayaan dan saling berlomba untuk mendapatkannya.   
Para penduduk langit dan bumi rela mendo’akan para penuntut ilmu sebagai ungkapan terima kasih mereka. Karena dengan adanya seorang ‘alim di suatu tempat, kerusakan tidak akan terjadi. Bahkan ikan-ikan di dasar lautan pun tak mau kalah mendo’akan. Itulah bukti terima kasih mereka kepada orang ‘alim. 

Betapa bahagianya ketika seluruh makhluq mendo’akan kita memohonkan ampunan bagi kita. Mudah. Sangat mudah mendapatkan do’a seluruh makhluq. Cukup hadiri majlis-majlis ilmu dan ambil bagian dalam proses thoolibul ‘ilm.

Wallahu ta’ala a’lam

Saturday 6 April 2013

Antara Ilmu dan Hujan

1 comments
Hujan.. bersamanya turun barakah. Bersamanya pula turun karunia melimpah. Padanya terdapat rahmat Illah. Karenanya pula pepohonan tumbuh subur disertai buah. Bumi yang mati pun hidup kembali karenanya. Oleh karena itu Rasul mengajarkan kita untuk bergembira kala hujan turun. Rasul juga mengajarkan kita untuk berdoa Allahumma shayyiban naafi’aan ‘Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat dan kebaikan.’

Tak heran jika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan hujan sebagai permisalan ilmu. Rasulullah bersabda :

و عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلام قال: مَثَلُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأَنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا ، وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِىَ قِيعَانٌ لاَ تُمْسِكُ مَاءً ، وَلاَ تُنْبِتُ كَلأً ، فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِى دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِى اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ

Dari Abu Musa al-Asy’ari rahdiyallahuanhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya adalah bagai ghaits yang mengenai tanah. Maka ada tanah yang naqiyyah, yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah yang ajadib, maka dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat untuk banyak orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah ini. Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya, dan manusia dapat mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah ketiga adalah  tanah qi’an. Inilah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran Allah dan dia mengajarkan kepada orang lain. Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap wahyu, dia tidak mau menerima petunjuk yang Allah mengutusku untuk membawanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template