“Kenapa
sih makhluk yang bernama wanita itu cerewet banget? “
“Dasar
cewek hobinya ngrumpi mulu!”
Mungkin kita sering mendengar ungkapan-ungkapan di atas. Memang
tidak dapat dipungkiri makhluk yang bernama wanita lebih banyak berbicara
daripada pria. Ada anekdot yang mengatakan wanita lebih talkative
daripada pria karena perempuan adalah penerus Hawa dan laki-laki adalah
keturunan Adam. Maksudnya ketika kita mengucapkan Hawa mulut kita mangap
sedangkan ketika kita mengucapkan Adam mulut kita mingkem. Jadi,
perempuan lebih banyak bicara dan laki-laki lebih banyak diam.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa perempuan, wanita, akhwat, mar’ah,
cewek atau apapun sebutannya bagi kaum Hawa ini memiliki otak dengan kemampuan
unik, yaitu ketangkasan verbal yang luar biasa. Ketangkasan verbal inilah yang
menjadikan wanita ‘lebih kreatif’ dalam masalah verbal daripada pria.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Louann Brizendine, M.D, seorang
pelopor neuropsikiatri, ternyata laki-laki menggunakan sekitar 7000 kata
per-hari sementara perempuan menggunakan sekitar 20.000 kata per-hari. Perbedaan
jumlah kata yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan tersebut didasarai oleh
perbedaan yang cukup signifikan antara otak laki-laki dan perempuan. Otak anak
perempuan lebih cepat matang dibandingkan anak laki-laki. Para peneliti
menemukan bahwa semakin tinggi kadar testosteron pada seorang laki-laki normal
mengakibatkan semakin rendah kemampuan verbal yang dimilikinya.
Disamping itu, mainan yang biasa diberikan kepada anak perempuan adalah
boneka atau masak-masakan. Mainan tersebut melatih ketangkasan verbal anak
perempuan. Ketika bermain boneka otomatis si anak perempuan akan mengajak
boneka tersebut berbicara. Begitu juga ketika bermain masak-masakan. Berbeda
dengan anak laki-laki yang biasanya diberi mainan mobil-mobilan atau
tembak-tembakan. Biasanya ketika bermain mobil-mobilan, anak laki-laki lebih
sering menirukan suara mobil ataupun tembakan.
Allah menciptkan segala sesuatu di dunia ini dengan hikmahnya
masing-masing. Seperti halnya Allah memberikan kemampuan verbal wanita lebih
tinggi daripada pria, salah satunya sebagai cara wanita mengurangi masalahnya. Menurut
Dr. John Gray, Ph.D dalam bukunya Men are from Mars, Women are from Venus,
wanita yang diibaratkannya sebagai makhluk dari planet Venus, jika mengalami
ketegangan atau mendapatkan masalah dalam harinya, untuk memperoleh kelegaan ia
akan mencari orang yang dipercayainya, kemudian akan berbicara dengan sangat
mendetail mengenai masalah-masalah yang
dihadapinya pada hari itu. Setelah berbagi perasaan mengenai
kebingungannya, penduduk Venus akan merasa lebih enak. Berbeda dengan pria yang
diibaratkan sebagai makhluk Mars lebih senang menyimpan masalahnya sendiri dan
mencoba menyelesaikannya sendiri.
Ketangkasan verbal yang luar biasa tersebut ternyata memberikan
kemudahan wanita dalam beberapa hal, salah satunya dalam hal menghapal, baik
itu Al-Qur’an atau hal lainnya. Menurut tenaga pengajar MIT Isykarima,
anak-anak perempuan lebih cepat menghapal daripada anak laki-laki. Selain itu,
kelebihan kemampuan verbal tersebut berguna untuk mendidik anak-anaknya kelak.
Seorang ibu lebih banyak berkomunikasi dengan anaknya sejak anak masih dalam
kandungan, daripada ayah.
Tak heran jika interpretasi wanita terhadap suatu hal lebih banyak
dibandingkan laki-laki. Misalkan saja ketika melihat temannya menggunakan baju
yang sama biasanya si mar’ah akan berkomentar “Iih...kok bajunya itu-itu
aja siih, nggak pernah ganti baju ya!!!” atau ketika membaca majalah dan
menemukan penulisan kata atau bahasa yang kurang tepat biasanya perempuan akan
langsung berkomentar, “Aduh ini bahasanya nggak pas!” atau “Ini nggak diedit
dulu yah sebelum diterbitin, kok tulisannya berantakan gini sih!”, sedangkan
pria tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal sepele seperti itu.
Alangkah baiknya apabila
perempuan lebih berhati-hati untuk menjaga lisannya supaya tidak menjerumuskannya
ke neraka, karena sebagian besar penghuni neraka adalah perempuan. Ada baiknya
kita memikirkan terlebih dahulu apa yang ingin kita bicarakan sebelum
mengutarakannya, supaya ucapan-ucapan yang keluar dari lisan kita adalah ucapan
yang bermanfaat dan tidak menyakiti orang lain. Selain itu, setiap perkataan
yang keluar dari lisan kita harus disesuaikan dengan tempat dan situasi yang
tepat, sebagaimana kata mutiara arab yang mengatakan di setiap tempat ada
perkataan yang tepat.
Islam adalah agama yang mengatur semua aspek kehidupan, begitupun
dalam hal komunikasi. Dr. Akram Ridha dalam bukunya “Agar Wanita Mendapat
Syafaat” mengungkapkan bahwa ada tiga poin penting dalam berkomunikasi untuk
wanita. Yang pertama adalah merendahkan intonasi suara, memerhatikan
dengan seksama, dan tidak memotong perkataan lawan bicara. Oleh
karena itu, untuk kaum hawa mari kita memanfaatkan kelebihan kemampuan verbal
kita dengan baik dan lebih bijaksana untuk berdakwah fii sabilillah.
Mari kita menggunakan lisan kita untuk bertutur kata yang baik supaya kita bisa
menjadi mar’ah sholihah yang bisa menjadi sebaik-baik perhiasan dunia. Wallahu’alam
bishowab.
0 comments:
Post a Comment