Wednesday 19 October 2011

Kopi, Wortel, dan Telur

Suatu hari ada seorang anak bercerita kepada ibunya mengenai masalah yang sedang dia hadapi.  Si anak menceritakan kasus yang ia alami disekolahnya.
“Ummi, Delisa punya masalah. Delisa pusing mikirinnya ummi. Delisa gak bisa konsentrasi belajar. Makan juga jadi gak nafsu”, keluh sang anak kepada ibunya.
“Emang Delisa punya masalah apa gitu sampai gak bisa belajar sama gak nafsu makan segala?”, tanya sang ibu kepada anaknya.
Lalu si anak menjawab : “Delisa difitnah ngambil uangnya Tiur yang buat bayar SPP, padahal Delisa kan gak tau apa-apa Mi, terus sekarang Tiur marah sama Delisa.”
“Lho emangnya Delisa gak bilang ke Tiur bukan Delisa yang ngambil?”
“Udah Mi. Tapi Tiurnya gak percaya. Ya udah kalo gitu Delisa gak mau ketemu Tiur lagi deh Mi. Delisa pindah sekolah aja ya Mi biar gak ketemu Tiur lagi. Biar Delisa gak pusing lagi mikirin masalah ini.”
“Sayang, masalah itu bukan untuk dijauhi, tapi dihadapi. Emangnya kalo Delisa udah pindah sekolah terus gak ketemu sama Tiur, Delisa gak bakal dituduh nyuri uang Tiur lagi gitu?”
“Habisnya Mi, Delisa pusing mikirinnya. Mendingan juga Delisa jauhin aja masalahnya.”
“Delisa, masalah itu bumbu kehidupan. Kalo misalkan Delisa ngejauhin masalah hidup Delisa jadi gak sedap kaya sayur tanpa garam. Dengan menjauhi masalah kita justru akan semakin pusing karena akan datang masalah baru. Ada sebuah kisah tentang kopi, telur, dan wortel.  Kopi, telur, dan wortel direbus didalam air panas. Telur yang tadinya lembek ketika diangkat dari air panas tersebut menjadi keras, sedangkan wortel yang tadinya keras setelah direbus menjadi lembek, dan kopi yang berupa serbuk dengan aroma harum sebelum direbus setelah direbus dengan air panas mencair menjadi satu dengan air dan tetap memiliki aroma harum. Anakku, air panas yang digunakkan untuk merebus kopi, telur, dan wortel kita umpamakan sebagai masalah yang sedang kita hadapi. Sedangkan kopi, telur, dan wortel adalah perumpamaan sikap kita dalam menghadapi masalah. Delisa jangan menjadi seperti telur yang lembek namun ketika masalah menimpa Delisa malah menjadi orang yang keras seperti telur yang telah direbus.  Dan Delisa juga jangan menjadi seperti wortel yang keras namun ketika ada masalah Delisa malah menjadi lembek. Tapi Delisa harus jadi seperti kopi yang selalu harum  ketika masalah menimpa ataupun tidak,” nasehat ibunya membuatnya tertegun dan berfikir.
“Delisa lupa ya, Delisa kan masih punya Allah SWT yang selalu mendengar do’a hamba-Nya. Berdoalah kepada Allah minta kemudahan dalam menghadapi masalah, Insya Allah do’a Delisa dikabulkan sama Allah. Allah berfirman ‘Berdo’alah kepada-Ku, nisacaya akan Aku kabulkan’. Delisa bila engkau menganggap masalah adalah sebagai beban, Delisa mungkin akan menghindarinya. Bila Delisa menganggap masalah sebagai tantangan, Delisa mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat Delisa terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, Delisa akan melihat keberhasilan di balik setiap masalah. Delisa coba lagi deh ngomong sama Tiur baik-baik, Insya Allah Tiur gak marah lagi Delisa,” lanjut ibunya. 
Cerita anak di atas mengajarkan kita bagaimana menghadapi masalah. Dengan masalah orang akan menjadi lebih dewasa. Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk suksesmu. Tanpa masalah, kau tak layak memasuki jalan keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, oleh karena itulah terimalah sebagai hadiah. Kita harus bisa menjadi seperti kopi dalam menghadapi masalah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan  pula eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Sesaat kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang yang terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Sebagai seorang Mu’min, dalam menghadapi masalah kita harus berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah. Kita sebagai hamba Allah memiliki Allah ‘azza wa jalla yang selalu mendengarkan do’a setiap hamba-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita dalam menghadapi masalah. Wallahu ‘alam bishowab 

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template