Sunday, 30 December 2012

Say No to 'Tahun Baru'


“Eh...tahun baruan kita ke pantai yuuk?”
“Jangan ke pantai dong. Itu mah udah biasa. Gimana kalau naik gunung ajah, tahun baruan sambil ngeliat sunset and sunrise kan keren.”
“Ahh...musim hujan gini mana enak tahun baruan di luar. Udah garden party aja sambil barbeque-an.”

Beraneka ragam planning atau rencana hendak dilakukan untuk menyemarakana detik-detik pergantian tahun. Kawan tak terasa sepertinya baru kemarin kita berada di awal tahun 2012 tapi kurang dari 48 jam kita akan segera memasuki awal tahun 2013. Banyak orang mempersiapkan gegap gempita perayaan malam tahun baru. Penjaja terompet bertebaran di pinggir-pinggir jalan. Toko-toko dan pusat perbelanjaan saling bersaing dengan membandrol diskon besar-besaran khusus tahun baru. Lalu, bagaimanakah Islam memandang perayaan tahun baru ini? Bolehkah umat Islam ikut merayakan tahun baru?

Sejarah Tahun Baru

Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosignes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat  dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghadiri penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanyan, yaitu Julius atau Juli. Kemudian nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Agustus, menjadi bulan Agustus.


Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristiani. Namun, kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga dunia. Pada mulanya perayaan ini dirayakan oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut. (Eramuslim)

Nah... jelaskan kalau tahun baru masehi bukan kebudayaan Islam. Bahkan kebudayaan ini berasal dari kebudayaan non muslim. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada umatnya untuk meninggalkan dan menjauhi perayaan-perayaan, terutama yang berulang pada setiap tahunnya (’Ied) yang berasal dari non muslim. Dalam hadits shahih dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dia berkata, saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, mereka memiliki dua hari besar untuk bermain-main. Lalu beliau bertanya, “Dua hari untuk apa ini ?” Mereka menjawab, “Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa Jahiliyyah.” Lantas beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya: Iedul Adha dan Iedul Fithri.” (HR. Abu Dawud). Berarti, dalam Islam tidak ada perayaan untuk menyambut pergantian tahun.

Kemudian Allah juga mengisyaratkan hal yang sama. Allah Ta’ala menjelaskan ciri-ciri ‘Ibadur Rahman (hamba-hamba Allah yang beriman):
وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا (72)
Artinya:
"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al-Furqan: 72)
Sebagian ulama seperti Rabi’ bin Annas rahimahullah menafsirkan الزُّورَ (Az-Zuur) pada ayat di atas dengan “hari-hari besar kaum musyrikin” (Lihat Mukhtashor Al Iqtidho‘). Oleh karena itu kita dilarang untuk ikut merayakannya, seperti menghadiri,  atau minimal hanya membeli terompet saja untuk merayakannya, karena hal ini bertentangan dengan ayat diatas. Orang yang merayakannya patut diragukan keimanannya.

Mengapa kita tidak diperbolehkan ikut merayakan tahun baru ?

1.      Kita Dilarang Bertasyabuh Kepada Kaum Kafir

Tasyabuh? Makanan apakah itu? At-Tasyabbuh secara bahasa diambil dari kata al-Musyabahah yang berarti meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan diri, dan mengikuti. At-Tasybih berarti peniruan. Dan mutasyabihah berarti mutamatsilat (serupa). Dikatakan tasyabbaha bihi artinya serupa dengannya, meniru dan mengikutinya. Tasyabbuh yang dilarang dalam al-Qur’an dan as-Sunnah secara syar’i adalah menyerupai orang-orang kafir dalam segala bentuk dan sifatnya, baik dalam aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau dalam pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka (kaum kafir). Oleh karena itu, segala sesuatu yang tidak termasuk ciri khusus orang-orang kafir, baik aqidahnya, adat-istiadatnya, peribadatannya, dan hal itu tidak bertentangan dengan nash-nash serta prinsip-prinsip syari’at, atau tidak dikhawatirkan akan membawa kepada kerusakan, maka tidak termasuk tasyabbuh. Inilah pengertian secara global.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad dan berderajat shahih)
Dan di atas sudah diuraikan bahwa peringatan tahun baru bukan berasal dari Islam.

2.      Islam Melarang Tabdzir

Biasanya untuk menyambut malam pergantian tahun, orang-orang rela merogoh koceknya lebih dalam. Tak tanggung-tanggung uang 1 sampai 2 milyar dikeluarkan hanya untuk mengadakan acara peringatan pergantian tahun!?! Padahal acara tersebut tidak memiliki manfaat yang begitu berarti, baik untuk kebutuhan duniawi apalagi kebutuhan ukhrowi. Alangkah lebih baiknya apabila uang yang dikeluarkan untuk merayakan tahun baru digunakan untuk menolong saudara-saudara kita di Palestina. Oleh karena itu Islam menilai acara ini sebagai acara yang sia-sia saja. Allah melarang perbuatan tersebut dan mengecam pelakunya yang disebut mubadzir. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Sesungguhnya para mubadzir (pemboros) itu adalah saudara-saudara dari setan. Dan setan itu adalah makhluk yang ingkar terhadap Rabb-nya.” (Qs. Al Isra: 27)

3.      Islam Melarang Bergadang Tanpa Manfaat

Pada malam tahun baru, kebanyakan orang akan menunda jam tidur mereka demi menunggu hingga pukul 12 malam, malam pergantian tahun masehi. Mereka isi waktu tersebut dengan bersenang-senang, ngobrol, konvoi keliling kota, dan banyak hal yang tidak bermanfaat.
Juga diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh mengobrol (pada malam hari) kecuali dua orang; Orang yang akan shalat atau musafir.” (HR. Ahmad).
Maka orang yang begadang, menghabiskan malamnya  untuk menunggu dan menikmati tahun baru, telah melanggar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diatas. Dengan begadang, mereka melalaikan shalat malam, berdzikir pada Allah Ta’ala, di pagi hari pun kesiangan dan telat melaksanakan sholat shubuh. Sungguh, banyak sekali kerugian akibat dari mengikuti perayaan tahun baru ini.

Sedikit uraian diatas semoga dapat dijadikan sebagai renungan bagi kita untuk berpikir seribu kali sebelum mengikuti dan menghadiri acara perayaan tahun baru. Karena selain terdapat larangan untuk mengikutinya, juga terdapat kerugian yang besar akibat dari mengikutinya.

Nah... udah pada tau kan, kalau merayakan tahun baru hanya akan mendatangkan banyak madaharat. So, daripada buang-buang waktu dengan hal-hal yang tak bermanfaat, marilah kita berdoa semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni doso-dosa kita tahun lalu dan menjadikan tahun ini berkah bagi kita semua. Amiiin.
Wallahu a’alam bishowab

*Daripada hura-hura nggak jelas tahun baruan mending juga bantuin saya ngerjain segudang tugas...Insya Allah berpahala deh :) (absurd)

1 comments:

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template