Friday 28 December 2012

Menjadi Orang Yang Dimuliakan


Mulia? Siapa tidak ingin menjadi mulia? Setiap orang ingin menjadi mulia dan dimuliakan bukan? Mudah sekali untuk menjadi mulia. Tidak perlu menggadaikan harta benda. Tak perlu menelaah berbagai macam hukum geometri. Bahkan tak perlu mengotak-atik kalkulus. Mungkin bertanya dengan seorang Albert Einstein pun tak akan mendapatkan jawabannya.
Hasan al-Bashri berkata Barangsiapa memuliakan Allah, maka Allah akan memuliakannya. Barangsiapa menghinakan Allah maka Allah akan menghinakannya.
Yap... cukup dengan memuliakan Allah maka Allah akan memuliakanmu dan kau pun akan menjadi orang yang mulia. Lantas bagaimana kita bisa memuliaka Allah?
Ada sebuah hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :
إن من إجلال الله تعالى إكرام ذي الشيبة المسلم وحامل القرآن غير الغالي فيه والجافي عنه وإكرام ذي السلطان المقسط
“Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban lagi muslim, memuliakan ahli Qur’an dengan tidak berlebihan dan tidak menyepelekannya, dan memuliakan para pemimpin yang berbuat adil.” [1]

Cara pertama adalah memuliakan orang Muslim yang sudah beruban. Sekalipun orang itu bukan orang tua kita atau kerabat kita. Meskipun orang itu tidak lebih tinggi pangkatnya dari kita. Walaupun pendidikan kita lebih tinggi dari orang itu. Ataupun orang itu tidak lebih kaya dari kita. Mengapa demikian? Mereka mungkin tidak lebih tinggi pangkat ataupun pendidikannya, tapi setidaknya mereka lebih tua dari kita. Orang tua sudah lebih banyak memakan asam garam kehidupan. Mereka lebih memiliki banyak pengalaman dalam hidup. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيرِنَا
“Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang muda diantara kami dan tidak menghormati orang yang tua”[2]
Menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua juga termasuk salah satu ajaran Islam kawan. Cara memuliakan orang yang lebih tua bisa dengan menampatkannya di tempat yang layak dalam sebuah majlis, tidak terlalu banyak guyon kepadanya, menyambut kedatangannya dengan ucapan yang baik, mendengarkan setiap perkataanya, berlaku lemah lembut terhadapnya, tidak memotong ucapannya, tidak mendahuluinya ketika berjalan bersamaan, dan masih banyak cara mulia lainnya.
Cara memuliakan Allah yang kedua adalah memuliakan para ahlul qur’an. Siapakah ahlul qur’an? Ahlul qur’an adalah para pengemban risalah al-Qur’an. Merekalah pembawa panji Islam. Kedudukan mereka mulia karena mereka mau mempelajari, menghafalkan dan mengamalkan serta mengajarkan al-Qur’an. Akhlaq mereka adalah akhlaqul qur’an. Imam an-Nawawi rahimahullah dalam at-Tibyaan fii Adaabi Hamalatil Qur’an menyebutkan bahwa ahlul qur’an adalah para penghafal al-Qur’an. Ibnul Qayim rahimahullah menjelaskan bahwa ahlul qur’an adalah orang yang memiliki ilmu tentang al-Qur’an dan mengamalkannya meskipun ia tidak hafal di luar kepala. Mengapa mereka harus dimuliakan?
Menghafal al-Qur’an atau mempelajarinya adalah salah satu cara untuk mengagungkan salah satu dari syiar-syiar Islam. Allah berkalam dalam surat al-Hajj ayat 32:
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu : “Sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud. Kemudian berkata :’Siapa yang lebih banyak hafalan Qur’annya di antara keduanya?’ Beliau mendahulukannya masuk ke liang lahat.”[3]
Maka dari itu kita harus memuliakan para Ahlul Qur’an ini karena mereka adalah waliyullah (para wali Allah). Muliakanlah para penghafal Qur’an dan orang-orang yang mempelajari al-Qur’an.
Dan yang ketiga adalah memuliakan para pemimpin yang adil. Para pemimpin yang menegakkan syariat Islam yang menjadikan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai panduan dan menjadikan ulama sebagai penasihatnya. Menempatkan Allah di atas segalanya.
Cukup dengan memuliakan ketiga golongan itu maka Allah akan memuliakan Anda karena itu termasuk memuliakan Allah.
Wallahu ta’ala a’lam


[1]HR. Abu Dawud;4843; dihasankan oleh Syeikh Al-Albani  dalam Shahih al-Jami’ no. 2199.
[2] HR. at-Tirmidzi ; 1920 ; dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 5444
[3] Imam an-Nawawi , At-Tibyaan fii Adaabi Hamalatil Qur’an, Bab Fii Ikraami Ahlul Qur’aj wa an-Nahyu ‘an Iizaaihim, (Mesir : Maktabah Ibnu ‘Abbas, 2005) h. 48

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template