Ilustrasi - pendakwahhebat.blogspot.com |
“Rahma.. maktabah syamilah di laptopku koq gak kebaca ya?”
“Oh.. coba liat pengaturan system locale-nya udah di setting Arabic belom?”
“Oh.. system locale adanya di mana?”
“Buka control panel, cari pengaturan bahasa, terus muncul jendela region and language pilih administrative. Nah di administrative ada tulisan change system locale. Udah deh tinggal ganti aja jadi Arabic.”
“Ooo.. kalo وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ itu ada di surat apa ya?”
“Eh... surat apa yah?”
“Waah urusan komputer jago tapi al-Quran koq belepotan yah. Padahal ilmu tentang komputer gak ditanyain di akhirat yang ditanyain justru al-Qur’an!”
“Oh.. coba liat pengaturan system locale-nya udah di setting Arabic belom?”
“Oh.. system locale adanya di mana?”
“Buka control panel, cari pengaturan bahasa, terus muncul jendela region and language pilih administrative. Nah di administrative ada tulisan change system locale. Udah deh tinggal ganti aja jadi Arabic.”
“Ooo.. kalo وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ itu ada di surat apa ya?”
“Eh... surat apa yah?”
“Waah urusan komputer jago tapi al-Quran koq belepotan yah. Padahal ilmu tentang komputer gak ditanyain di akhirat yang ditanyain justru al-Qur’an!”
Jleeeeeb... double Jleeeb
Sepertinya
kiamat semakin dekat, karena salah satu tanda dari kiamat adalah diangkatnya
ilmu dan makin banyaknya orang bodoh. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ
وَيُبَثَّ الْجَهْلُ
“Di
antara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan.”[1]
(HR. Bukhari no. 80 dan Muslim no. 2671)
Hadits
di atas menunjukkan bahwa suatu saat nanti (atau bahkan sekarang sudah?) ilmu
akan dicabut dari umat manusia. Al-Qur’an akan lenyap dari dalam hati manusia
maupun yang berbentuk mushaf-mushaf. Manusia yang bisa mengucapkan Laa
ilaaha illallah adalah suatu hal yang luar biasa pada saat itu. Dan ilmu
yang dimaksud di atas adalah ilmu syar’i. Diangkatnya ilmu salah satunya adalah
diwafatkannya para ulama. Rasulullah shalallahu ‘alihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ
العِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ
يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ
النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا
وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari manusia. Namun
Allah akan mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Hingga ketika tidak
tersisa lagi seorang berilmu (di tengah mereka), manusia mengangkat para pemimpin
yang jahil. Mereka ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Hingga akhirnya
mereka sesat dan menyesatkan (orang lain).”[2] (HR.
Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673 )
Banyak
umat Islam yang justru tidak tahu perihal agamanya sendiri, sekalipun hal-hal
kecil. Ada seorang ibu yang belum tahu kalau setelah berhubungan suami istri
itu harus mandi janabat, padahal ibu ini sudah menikah selama 10 tahun. Atau
ada juga orang yang tidak tahu cara menjama’ sholat maghrib dan sholat isya’
mana dulu yang harus dikerjakan. Pernah suatu harti ketika berhenti di rest
area saya melihat ada orang yang menjama’-qashar shalat maghrib dan isya’.
Sholat Isya’ di qashar menjadi dua rakaat, terus sholat maghrib-nya diqashar
dijadiin satu rakaat. Lha koq?
Tapi
sebaliknya untuk urusan duniawi, justru setiap orang berlomba-lomba untuk
menguasainya. Orang yang nggak ngerti komputer buru-buru ikut kursus komputer
biar nggak ketinggalan zaman. Orang yang belum bisa baca al-Qur’an santai aja
menganggap belajar membaca al-Qur’an nggak keluar di ujian nasional atau tes
masuk PTN. Wal ‘iyadzu billah
Hal
ini bisa dijadikan PR bagi para aktivis dakwah untuk lebih melebarkan sayap
dakwahnya. Dosen Sosiologi saya, Drs.
Muh. Fajar Pramono, mengatakan dakwah di Indonesia baru menyentuh kalangan
egaliter. Kalangan grass root masih dinomor duakan –atau bahkan dinomor
tigakan atau empatkan-. Dakwah adalah
salah satu cara membuat orang yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan dakwah
setidaknya bisa ‘memperlama’ datangnya kiamat (memang masalah kiamat kapan akan
terjadi hanya Allah yang tau). Dakwah bisa memberantas kebodohan dan membuat
umat Islam lebih berilmu.
Dan
PR dakwah ini bukan hanya dibebani kepada satu-dua orang atau ormas-ormas
Islam. Tapi dakwah ada di punggung setiap umat Islam. Kita bisa membagikan ilmu
yang sudah kita dapatkan kepada orang lain yang belum mengetahui. “Ah.. ilmuku
masih sedikit!” Kawan.. sedikit bagimu tapi bagi orang lain itu lebih dari
sedikit. Semoga kita bisa istiqomah dalam mengemban amanah dakwah dan kita
termasuk ke dalam orang-orang yang berilmu. Aamin.
Wallahu ta'ala a'lam
[1]
Shahih al-Bukhari, Kitaabu al-‘Ilmi, Baab Raf’i al-‘Ilmi wa Zhuhur al-Jahl (I/27)
dan Shahih Muslim, Kitaabu al-‘Ilmi, Baab Raf’i al-‘Ilmi wa Qabdhihi wa
Zhuhuri al-Jahl (IV/2056)
[2]
Shahih al-Bukhari, Kitaab al-‘Ilmi, Baab
Kaifa Yaqbidh al-‘Ilm (I/31),
dan Shahih Muslim, Kitaab al-‘Ilmi,
Baab Raf’i al-‘Ilmi wa Qabdhihi wa Zhuhuur al-Jahli wa al-Fitan (IV/2058)
0 comments:
Post a Comment