“Ustadz, koq ustadz makannya sambil
berdiri sih !“, celoteh seorang siswi kelas 3 SDIT di sebuah daerah di wilayah Tangerang-Banten.
Celotehan gadis kecil tersebut terdengar
polos namun bermakna. Gadis kecil tersebut menegur ustadznya yang makan sambil
berdiri. Seharusnya seorang ustadz memberikan teladan siswa-siswinya dengan
tidak makan sambil berdiri. Mungkin ustadz tersebut sedang khilaf dan Allah
mengingatkannya melalui seorang gadis kecil yang polos. Memang tidak bisa
dipungkiri kebiasaan makan dan minum sambil berdiri masih sulit untuk
dihilangkan. Apalagi kalau melihat orang-orang yang mafhum dalam masalah
agama masih sering melakukannya. Padahal Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam tidak mengajarkan umatnya untuk makan dan minum sambil berdiri,
malah terkadang ada yang sambil berjalan.
Bagi orang-orang yang hidup di negara
maju, kebiasaan yang satu ini memang sudah menjadi trend, dengan alasan
efisiensi waktu. Di Jepang, Amerika, Australia, dan Inggris hal seperti ini
sudah menjadi hal yang lumrah. Selain itu, banyak acara jamuan makan yang
diadakan di Amerika dilakukan sambil
berdiri, terlebih lagi ketika garden party. Itu wajar karena
negara-negara tersebut bukanlah negara yang bernafaskan Islam dan umat Islam di
negara-negara tersebut adalah kaum minoritas. Namun, siapa sangka ternyata
kebiasaan tersebut sudah mulai ditiru oleh beberapa negara Islam yang sudah
terkena virus “sipilis“ alias sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme seperti
negara Mesir. Orang makan sambil berdiri ataupun minum sambil berjalan di
pinggiran jalan sudah menjadi hal yang lumrah dan bukan suatu hal yang tabu di
negeri Nabi Musa ‘alaihi salam tersebut.
“Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qatadah berkata
:“Bagaimana dengan makan?“ Beliau menjawab :“Itu lebih buruk“. (HR. Muslim dan
Tirmidzi)
Dan juga sabda Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Muslim :
Bersabda Nabi dari Abu Hurairah, “Jangan kalian minum sambil berdiri!
Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!“ (HR. Muslim)
Memang ada beberapa hadits lain dalam Riyadh
ash-Shôlihîn yang menyebutkan bahwa Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam pernah minum sambil berdiri. Salah satunya ketika beliau
diberi air zamzam oleh Ibnu Abbas dan beliau meminumnya sambil berdiri.
Rasulullah meminum air zamzam tersebut sambil berdiri dikarenakan ada sesuatu
yang menghalangi beliau untuk duduk. Dan beliau melakukan tersebut dalam
keadaan yang mendesak dan tidak menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Makan dan
minum sambil duduk lah yang lebih beliau prioritaskan. Dalam keadaan mendesak
yang mengharuskan seorang Muslim untuk makan ataupun minum sambil berdiri
seperti penuh sesaknya manusia di tempat-tempat suci atau dalam ibadah haji
ataupun umrah, maka diperbolehkan. Disamping itu, ternyata makan dan minum
sambil berdiri tidak baik untuk kesehatan.
Menurut dr. Abdurrazaq Al-Kailani minum
dan makan sambil duduk lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan. Karena apa
yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan dan lembut. Selain itu, minum sambil berdiri dapat menyebabkan
jatuhnya cairan ke dalam usus dengan keras dan menabrak dinding-dinding usus
secara kasar. Apabila hal tersebut dilakukan secara kontinyu dalam waktu yang
lama, maka akan menyebabkan usus menjadi melar dan jatuh, dan akhirnya
mengalami disfungsi pencernaan. Sama halnya dengan makan dan minum sambil
berjalan. Makan dan minum sambil berjalan adalah sama sekali tidak sehat, tidak
sopan, tidak etis, dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Menurut dr. Ibrahim
Al-Rawi dalam sebuah artikel yang berjudul “Larangan Minum Sambil Berdiri“ di
majalah Qiblati edisi 04, manusia pada saat berdiri dalam keadaan tegang. Organ
keseimbangan dalam pusat syaraf sedang bekerja keras, agar mampu mempertahankan
semua otot pada tubuhnya, sehingga dapat berdiri dengan stabil dan sempurna.
Ini merupakan pekerjaan yang sangat teliti dan membutuhkan partisipasi dari
semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan yang membuat manusia menjadi
tidak tenang dan rileks. Padahal syarat terpenting supaya dapat makan dan minum
dengan baik adalah tenang dan rileks sehingga makanan ataupun minuman yang
masuk ke dalam lambung dapat dicerna dengan baik. Dalam keadaan duduk, syaraf
dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan
siap menerima makanan dan minuman dengan cepat.
Dokter Al-Rawi juga
menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap dalam keadaan berdiri dapat
berdampak pada refleksi syaraf yang dilakukan oleh reaksi syaraf kelana (syaraf
otak kesepeluh) yang banyak menyebar di lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, maka dapat menyebabkan
tidak berfungsinya syaraf (Vagal Inhibitoin) yang parah, untuk menghantarkan
detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan bahkan meninggal.
Disamping itu makan dan minum sambil berdiri yang dilakukan secara kontinyu
dapat membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung.
Menurut para dokter 95% luka pada lambung terjadi pada tempat-tempat yang biasa
berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Selain itu, minum sambil duduk membuat air yang masuk disaring
terlebih dahulu oleh Spinchter.
Spinchter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka dan
menutup. Setiap air minum yang masuk akan disalurkan pada pos-pos penyaringan
yang berada di ginjal. Spinchter adalah gerbang yang berkontraksi (menutup) dan
melakukan rileksi (membuka) dan memiliki jumlah otot 50 yang tersebar di
berbagai saluran lubang manusia. Contohnya spinchter yang terdapat di
dalam tenggorokan yang disebut epiglotis. Epiglotis digunakan untuk menutup
tenggorokan saat menelan, supaya tidak ada makanan atau cairan yang masuk ke
dalam paru-paru. Spinchter memiliki peran yang penting dalam urusan sekresi. (buat lebih jelasnya silahkan tanya sama dokter langsung yah,,maklum saya bukan dokter cuma orang yang sok-sok an pake istilah kedokteran dan belum mudeng banget apa maksudnya),,mohon dimaafkan atas kekurangannya,,abis nerjemahin dari wikipedia plus britanica ditambah dorlan .com tapi ancur jadinya,,,hehehe :P
Oleh karena itu,
air yang diminum sambil berdiri akan langsung jatuh ke kandung kemih tanpa
disaring lagi. Dan apabila tidak terjadi penyaringan dan langsung menuju
kandung kemih, maka akan terjadi pengendapan pada saluran ureter, karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter. Dan hal inilah yang sering menyebabkan
penyakit kristal ginjal. Sebuah penyakit yang cukup parah yang disebabkan oleh
hal yang terlihat sepele. So, apa salahnya kita mencoba hidup sehat
dengan membiasakan diri untuk tidak minum dan makan sambil berdiri?
Wallahu a’lam
bishowab
0 comments:
Post a Comment