Friday 20 April 2012

My Super Chum…^^

Banyak orang bilang, tanggung jawab terbesar dalam keluarga (eks orang tua) adalah anak pertama. Dan realita yang ada di sekitar saya begitu adanya. Teman-teman saya yang notabenenya adalah anak pertama, lebih mandiri dan lebih bertanggung jawab. Tak jarang anak pertama juga lebih dewasa, yah walaupun ada juga sih anak pertama yang manja. Tapi saya yakin, ketika berada dalam keluarga, anak pertama akan menampakkan sosok kakak bagi adik-adiknya.
Saya memiliki seorang kawan sangat super, bernama Sari Fitriani. Dia adalah teman SMA saya, dan kebetulan dia salah satu sahabat terdekat saya. Kebetulan waktu SMA saya punya banyak sahabat, sepertinya hampir semua teman SMA saya adalah sahabat-sahabat saya...:D

Kebetulan saat ini Allah sedang menguji kawan saya yang satu ini. Dia harus fokus menyelesaikan tugas akhirnya dan menyelesaikan laporan-laporan PKL, berbagai macam presentasi, supaya bisa cepat wisuda. Dia mencoba memfokuskan tenaga dan pikirannya untuk semua itu. Tapi masih ada lagi, dia harus menyelesaikan semua itu di saat Ayah tercintanya terbaring lemah di atas kasur karena penyakit struk yang dialami beliau. Sari harus PKL di Solo, sementara ayahnya sakit. Dia harus tetap berusaha fokus menyelesaikan kuliahnya. Bukan hanya itu, dia juga harus memberi dukungan ibunya supaya tetap tegar menghadapi ujian yang Allah berikan. Dia juga harus menenangkan hati adik-adiknya dan mensupport adik-adiknya untuk terus berprestasi.
Di tengah ujian yang dia hadapi, dia tetap berusaha untuk tersenyum dan ceria. Dia tetap sama seperti Sari yang dulu, yang selalu siap mendengarkan segala keluh kesahku, selalu mendukungku, dan selalu menjadi penghibur di saat kesedihan melanda. Yang berbeda adalah dia tampak lebih dewasa. Ketabahan dan ketegaran tergambar dalam gurat wajahnya yang manis. Jarang sekali aku melihatnya menangis di saat masalah datang melanda. Dan kalaupun dia menangis, dia ingin mencoba mengendurkan beban berat yang ia tanggung.
Kemarin dia baru pulang dari PKL-nya. Dan tadi malam saya mendapat sebuah pesan dari Sari yang kira-kira isinya begini :
“Mbos…ana nggak kuat lagi, ibu ana nangis terus. Ana takut nggak bisa tegar, ana takut mbos…”
Hati saya bergetar membaca pesan singkat yang Sari kirimkan kepada saya. Saya yakin, di saat dia mengirimkan sms itu kepada saya dia sedang menahan air matanya supaya tidak jatuh. Saya mencoba untuk menyemangatinya sebisa saya. Saya pun akhirnya berinisiatif untuk meneleponnya. Namun tak ada jawaban. Saya mencoba terus meneleponnya, tetap tidak ada jawaban. Beberapa menit kemudian ada sms masuk dari Sari :
“Mbos…afwan malem ini nggak usah telepon dulu ya. Ana lagi nangis, ana takut nanti waktu nt telepon nangisnya malah tambah kejer. Ibu ana belum tidur soalnya..”
Deeeeeg…I’m speechless. Like what I guess, she’s tried to refrain her tears in front of her Mom, to strengthen her Mom. Masha Allah….and I just can pray to Allah, may Allah gives her strength, and strengthen her Mom and her family.
Sometimes, I felt sorry for her, and I want to endure her burden. She  need to be a good sister for her little brother, she has to focus with her study, and she need to strengthen and help her beloved Mom. She has to be strong. Nggak tega ngeliat grandmaster catur yang satu ini nangis, ngeliat ahli gizi yang satu ini sedih. However…ini adalah ujian yang Allah berikan buat dia, untuk menguji keimanannya dan membuatnya menjadi lebih dewasa. Dan saya yakin, ahli gizi yang jago masak ini bisa mengatasi dan melewati ujian yang Allah berikan. Karena Allah tidak akan menguji seseorang di luar batas kemampuannya.
I learn many thing from her. I learn how to be strong, how to be patience, how to be loyal with parents, how to be a good sister, and how to solve problem. Be strong my super chum, Allah always with you every time.

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template