Monday 3 December 2012

Jeruk dan Iman

7bscontent_orange
http://www.pantonanews.com
Kalau kita beli jeruk di pasar buah atau di swalayan, kira-kira jeruk mana yang akan kita pilih :
1. Jeruk manis yang aromanya harum,
2. Jeruk manis yang tidak beraroma,
3. Jeruk yang tidak manis tapi memiliki aroma, atau
4. Jeruk yang tidak manis tapi juga tidak beraroma.
Kalau saya milih yang nomor 1, udah manis aromanya harum pula. Nah, ketika kita membeli jeruk pasti yang pertama dicari adalah yang rasanya manis (kecuali mungkin ibu-ibu ngidam...:D). Kenapa nyari yang manis? Biasanya kita beli jeruk kan buat dikonsumsi bukan buat diharumi atau pengharum ruangan. Oleh karena itu buat apa beli jeruk yang aromanya harum tapi rasanya nggak manis. Kecuali kalau emang ada orang yang beli jeruk cuma buat ngedapetin harumnya aja. Nah kalau gitu kenapa nggak milih jeruk yang nomor 2 aja, yang rasanya manis tapi nggak beraroma? Gini deh gan, kalau kita dikasih pilihan dan ada pilihan yang lebih baik kenapa nggak milih yang lebih baik. Ada pilihan suruh milih Ipad atau Galaxy Tab yah saya pilih Ipad (hahahaha...abaikan).

Ternyata tipe buah jeruk ini bisa diumpamakan dengan keimanan seseorang. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن مثل التمرة لا ريح لها وطعمها طيب حلو ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة ريحها طيب وطعمها مر ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر
Artinya : “Perumpamaan orang mu’min yang membaca al-Qur’an seperti buah Utrujah yang baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah Tamr (kurma kering) tidak berbau dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang munafiq yang membaca al-Qur’an seperti Rayhanah yang baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafiq yang tidak membaca al-Qur’an seperti buah Hanzholah yang tidak memiliki aroma dan juga rasanya pahit. (HR. Bukhari dan Muslim)

Buah jeruk yang manis dan beraroma bisa kita samakan dengan buah Utrujah yang baunya harum dan rasanya enak. Rasa manis pada jeruk bisa kita ibaratkan dengan keimanan seseorang. Iman tidak bisa dilihat secara zhahir, karena iman adalah amalan batin. Hanya Allah yang mengetahui tingkat keimanan seorang hamba. Setiap orang yang memiliki keimanan dalam hatinya, yaitu Islam adalah orang yang baik dan memiliki nilai plus. Meskipun orang Islam itu sholatnya masih belang betong, sehari sholat sehari enggak, selama dia masih memiliki iman kepada Allah, Malaikat Allah, Kitabullah, Rasulullah, hari kiamat maupun takdir baik dan takdir buruk. Seroang preman sekalipun ketika dia masih Islam dia masih memiliki nilai plus. Nah, makanya orang mu’min itu ibarat jeruk yang rasanya manis.

Eits....manis saja nggak cukup kan. Alangkah lebih baik lagi kalau manis dan baunya juga harum, seperti buah Utrujah. Manis sudah kita umpamakan dengan iman. Nah untuk aromanya bisa kita umpamakan dengan amalan sholih secara zhahir yang dilakukan seseorang. Karena aroma bisa kita ketahui tanpa harus mengupas kulit jeruk terlebih dahulu, berbeda dengan rasa manis. Untuk mengetahui rasa manis kita harus mengupas kulitnya terlebih dahulu dan mencicipi jeruknya. Untuk hadits di atas perumpamaan aroma harumnya adalah tilawah al-Qur’an alias membaca al-Qur’an. Perfect banget kan udah beriman, rajin baca al-Qur’an pula. Sama kan kaya jeruk manis yang aromanya harum? (hayooo dicari...dicari...dicari...LOL)

Permisalan yang kedua adalah seperti buah Tamr yang rasanya enak tapi tidak beraroma. Sama kaya jeruk yang manis tapi nggak beraroma. Kan tadi disebutkan kalau manis/enak itu ibarat iman seseorang, sedangkan amalan sholih ibarat aroma harumnya buah. Dan ini seperti orang beriman yang amalan sholihnya belang betong. Maksudnya beriman tapi jarang shaum sunnah, shodaqoh dan yang terparahnya sholatnya kaya shaum daud, sehari sholat sehari enggak....(wal iyazhubillah). Kalau dalam hadits di atas yang dimaksudkan adalah tilawah al-Qur’an. Jadi orang beriman yang jarang membaca al-Qur’an seperti buah tamr yang rasanya manis tapi nggak ada aromanya. Atau seperti buah jeruk yang manis tapi nggak ada aromnya.

Permisalan yang ketiga adalah Rayhanah yang baunya harum tapi rasanya pahit. Atau seperti buah jeruk yang aromanya harum tapi rasanya pahit. Ini seperti orang munafiq yang sering baca al-Qur’an. Orang munafiq tidak memiliki keimanan dalam hatinya. Dalam ucapan mengatakan iman tapi dalam hati mengingkari. Allah menyebutkan ciri-ciri orang munafiq dalam surat an-Nisaa ayat 143 :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا (142) مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَلَا إِلَى هَؤُلَاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلًا (143)

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(42) Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (43)”

Nah orang kaya gini nggak kerasa manisnya karena nggak punya iman di hatinya. (Kan iman kita ibaratkan dengan rasa manis). Emang ada ya orang munafiq yang rajin baca al-Qur’an atau beribadah?

Eits jangan salah. Sekarang ini banyak orang berkedok Islam, maksudnya berpenampilan super duper meyakinkan seperti seorang ustadz atau ustadzah nggak taunya adalah seorang misionaris. Masih inget sama Snouck Hourgronje, atau nama Islamnya Abdul Ghaffar? Seorang mata-mata Belanda yang berpura-pura memeluk Islam supaya bisa menetap di Mekkah. Bukan cuma itu, nama seorang Snouck Hourgronje juga ada dalam sejarah Indonesia. Orang yang memiliki nama Islam Abdul Ghafur ini adalah spionase Belanda yang pura-pura menjadi muallaf untuk melemahkan kekuatan masyarakat Islam Indonesia pada waktu penjajahan Belanda. Karena pada waktu itu kekuatan santri adalah lawan yang menakutkan bagi Belanda. Nah orang kaya Snouck Hourgronje ini adalah tipe orang seperti Rayhanah yang baunya harum tapi rasanya pahit. Atau seperti jeruk yang baunya harum tapi rasanya asem.

Kemudian contoh yang terakhir adalah buah Hanzholah, yang rasanya pahit dan tidak ada aromanya pula. Dalam hadits di atas buah Hanzholah ini diibaratkan dengan orang munafiq yang tidak pernah membaca al-Qur’an. Sama aja kaya jeruk asem yang nggak ada bau jeruknya. Ini adalah permisalan terburuk di antara permisalan lainnya dalam hadits di atas. (Semoga Allah senantiasa menjaga keimanan kita sampai akhir hayat kita....Aamiin)

Dalam hadits Rasulullah mengumpamakan orang munafiq yang tidak pernah membaca al-Qur’an seperti buah Hanzholah yang pahit dan tak beraroma. Buah Hanzholah ini berduri dan rasanya pahit sekali. Onta adalah hewan yang doyan makan apa saja. Buah berduri sekalipun bisa dimakan olehnya. Tapi ketika ditawari buah Hanzholah ini dia nggak mau memakannya. Berarti buah hanzholah ini adalah seburuk-buruk buah yang ada....(Nah lho!)

Permisalan yang terakhir ini kalau kata peribahasa udah jatuh tertimpa tangga. Lho koq gitu? Allah berkalam dalam surat an-Nisaa ayat 145 :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145)
“Sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.”

Orang munafiq di dunia nggak dapet rasa manisnya iman, dan di akhirat ditempatkan di neraka terbawah tidak ada penolong pula. Naudzubillah (semoga kita tidak termasuk golongan mereka..Aamiin).
Nah...jadi mau pilih yang mana? Jeruk nomor 1, 2, 3 atau 4. Pasti pada pengen jeruk manis yang baunya harum kan? Saya pilih buah utrujah sajalah...(Lho?)

So....mari kita jadikan diri kita semanis dan seharum buah utrujah. Mari hiasi hari-hari kita dengan tilawah al-Qur’an dan amalan sholeh. Udah manis, harum pula. Pasti banyak yang berminat (Lho?)
Wallahu a’lam bishowab

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template