Sunday 6 November 2011

Galau Mau Belajar di Luar Negeri…^^;

Pengen deh belajar di luar negeri. Ini adalah salah satu impianku yang belum tercapai. Apalagi kalau udah baca-baca artikel atau tulisan-tulisan orang yang lagi belajar di luar negeri. Ditambah lagi orang-orang yang ‘manas-manasin’ buat belajar ke luar negeri. Manas-manasin maksudnya teh ngasih motivasi gitu. Denger cerita orang-orang yang kuliah di luar negeri kayanya perjuangannya bener-bener kerasa. Sebenernya yang namanya belajar di manapun tempatanya pasti butuh perjuangan. Tapi koq kayanya aku belum pernah ngerasain perjuangan yang bener-bener selama aku menempuh studi dari mulai TK sampai kuliah tingkat 3 sekarang yah. Aku merasa tertantang untuk merasakan gimana rasanya hidup susah di negeri orang, jauh dari keluarga –padahal mah beda propinsi masih satu pulau ajah sering nangis darah gara-gara homesick- hehhee. Dan yang paling penting adalah berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa indonesia langsung dengan native speaker-nya. Kebetulan aku suka sekali belajar bahasa-bahasa baru yang belum aku ketahui-but if it’s for grammar, nope..thank you,,coz I’m poor in grammar and already dislike it, so that’s why my grammatically test isn’t good,,hehe^^;
Dulu waktu aku masih SMP, aku merasa kalau orang sudah punya pasport sendiri itu keren banget, coz kita bisa pergi ke luar negeri kalau punya pasport. Aku bukanlah dari keluarga yang mampu berlibur ke luar negeri di musim liburan. Dan aku tidak berminat untuk hanya sekedar pergi berlibur ke luar negeri. Aku hanya ingin merasakan perjuangan belajar di negeri orang, beradaptasi dengan lingkungan baru, orang-orang yang baru, dan keluarga baru. Scholarship. Ya...aku berdo’a kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan berusaha searching info-info beasiswa ke luar negeri. Memang usaha ku masih belum seberapa untuk bisa mendapatkan scholarship, dan kebetulan lembaga pendidikan yang aku naungi saat ini baru lahir, jadi belum memiliki MoU dengan lembaga-lembaga penyalur beasiswa ke luar negeri ataupun universitas-universitas luar negeri. Aku terngiang perkataan ustadz yang selalu aku jadikan panutan karena bukan hanya hapal semua ayat yang ada dalam Al-Qur’an tetapi juga berperilaku seperti Al-Qur’an. Ustadz tersebut berkata :“Mau kuliah ke luar negeri? Caranya adalah hapalin Qur’an, lancarin, terus minta sama Allah di setiap tahajudmu.“ Subhanallah,,beliau telah membuktikan itu dengan menghapal Al-Qur’an dan tak lelah memohon kepada Allah ta‘ala di setiap tahajudnya. Beliau berkesempatan menimba ilmu di negeri Syam tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Perkataan beliau semakin memotivasi diriku untuk belajar di negeri orang. Dulu waktu SMA aku diajarkan oleh guruku untuk menuliskan mimpiku di selembar kertas lalu menempelkannya di depan lemari ataupun meja belajar. Aku mencobanya, namun aku menulisnya di buku harianku. Dan alhamdulillah biidznillah beberapa mimpiku yang aku tuliskan dalam buku diariku terwujudkan. Aku menuliskan mimpiku ingin menjadi bagian dari CCE-I, sebuah lembaga bentukan American Embassy yang mengurusi masalah social. Aku menuliskannya karena waktu itu aku baru mendengar cerita kakak kelasku yang baru saja pulang dari US sebagai exchange student yang dipioniri oleh CCE-I atau Centre for Civic Education. Aku ingin mengikuti exchange program juga seperti kakak kelasku dan pergi ke luar negeri. Dan Allah ternyata memberikan kesempatan untuk bisa mengikuti salah satu acara yang diadakan oleh CCE-I, yah walaupun acara tersebut tidak diadakan di luar negeri, however I feel happy coz i’ve got a new experience and also a new friend. Beberapa mimpi-mimpi lain yang aku tuliskan juga terwujud atas kehendak Allah. Aku juga menuliskan belajar ke luar negeri. Hanya saja Allah belum berkehendak, dan mungkin memang aku belum siap untuk hidup di negeri orang dan hidup mandiri. Yang jelas impian untuk bisa menimba ilmu di negeri orang masih tersemat dalam ribuan deretan mimpiku lainnya.
Dulu aku berminat untuk belajar di benua Eropa. Apalagi setelah membaca Edensor milik Andrea Hirata dan beberapa novel yang aku baca yang setting-nya adalah negara-negara di benua Eropa (hadeuuh...dasar novelholic :D). Cara Andrea Hirata menggambarkan kehidupanya di negeri produksi sophie martin benar-benar memacu semangatku untuk bisa belajar di benua Eropa. Yang terpenting untukku adalah, aku ingin belajar di negara yang memiliki empat musim. Aku ingin merasakan rasanya winter dan ingin menyentuh salju secara langsung, plus ngerasain langsung gimana rasanya liburan musim panas,,hehehe:DD. Yah kedengerannya memang childish banget. But it was my dream since I was in kindergarten till now,,coz sometimes you still have the childish part of yourself,,trust it! Aku ingin menimba ilmu di negeri matahari, Jepang, hanya karena terobsesi melihat bunga sakura bermekaran dan berguguran dan budayanya yang unik. Aku ingin menimba ilmu di benua Eropa karena aku ingin merasakan rasanya hidup menjadi kaum minoritas di tengah gemerlap dunia Barat. Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang muslim di tengah orang-orang yang notabenenya bukanlah orang muslim. Aku juga ingin belajar di negeri ginseng South Korea karena baju hanbook-nya yang menurutku mirip dengan busana muslim,,hehehe…habisnya hanbook kan serba tertutup udah gitu lebih pantes kalau kakinya juga ditutup pake kaus kaki. Nah kalau ditambahin kerudung jadi deh busana muslimah. Aku pengen ngerasain pake hanbook gara-gara dulu waktu SMP aku pernah liat drama Korea Jewel in The Palace-nya Da Jang Geum. Waktu lagi nonton bareng sama keluarga, ibu ditambahin bapak bilang gini “ Tuh liat,,cara mereka berpakaian sebenernya niru Islam itu”. Hehehe….bener juga sih.
Aku juga tertarik belajar di negara-negara Arab. Aku ingin menimba ilmu keislaman langsung dari sumbernya. Dan negeri Arab yang paling aku inginkan adalah Syiria, coz sanad Al-Qur’an di sana lebih tinggi dari negeri Arab lainnya. Aku ingin mendapatkan sanad dalam Al-Qur’an seperti musyrifah tahfizhku. Bukan sekedar buat gaya-gayaan, tapi aku merasa perjuangan untuk mendapatkan sanad itu yang membuat aku ingin sekali mendapatkan sanad. Karena selain menghapal Al-Qur’an, bacaan kita juga harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, plus huruf-huruf yang keluar sudah sesuai dengan tempat keluarnya huruf atau makharijul hurufnya. Musyrifahku aja yang menurutku bacaannya subhanallah aja dulu waktu maju pertama kali sama musyrifahnya, baca ta’awudz diulang berkali-kali sampai bener. Ckckckck…..sesuatu banget.
Eniwei….yang penting aku pengen banget belajar di negara orang yang memiliki empat musim. Pengen ngerasain gimana rasanya diajar sama orang yang bukan dari bangsaku –yah walaupun ada dosen dari luar negri di kampusku, tapi belom berasa coz masih di Indonesia, akhirnya tuh dosen malah pengen belajar bahasa Indonesia-. Ngerasain gimana rasanya jauh dari orang tua dan nggak bisa pulang ke rumah setahun sekali. Pokoknya mah mau ngerasain gimana sih struggling-nya idup di negeri orang wae lah. Hohohohoho..bingung gue,,orang lain maunya yang enak-enak nih orang malah mau yang susah-susah...ckckck. Bismillah semoga impianku yang satu ini bisa cepet terrealisasikan. Aamiin.
SAYA MAU BELAJAR DI NEGARA EMPAT MUSIM
SAYA MAU HIDUP DI NEGERI ORANG

3 comments:

  1. mau belajar ke luar negri,yg terpenting niak kan ikhlas lillahi ta'ala...untuk benar* menuntut ilmu....in SyaAllah,jalan akan dibukakan oleh Allah

    ReplyDelete
  2. saya juga mauuuuu banget kuliah di luar negeri tapi masih bingung. bingung dengan budget dan segala macemnya. secara kita kan muslim, apa bisa beradaptasi dengan dunia barat?

    bener2 harus banyak tahajud dan berdoa kali ya supaya dikasih jalan sama Allah :') kepengeeeen banget kuliah di inggris tapi scholarship...

    ReplyDelete
  3. hayuu lah kita sama2 perbanyak do'a dan usaha biar bisa kuliah di luar negeri dan memperbaik niat kita lillahi ta'ala...:DD
    When there is a will,,there is a way,,saya juga termasuk banci sholarship koq...;D
    ganbatte ^^ smoga diberi kemudahan oleh Allah untuk bisa belajar ke luar negeri...;D

    ReplyDelete

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template