Sunday, 25 December 2011

I Love My Granny…..:DD

“Pak kapan kita ke jogjanya?”, tanya adik kecilku yang mulai beranjak remaja.
Ayah saya hanya diam mendengar pertanyaan adik saya. Sebenarnya pertanyaan itu juga ingin saya tanyakan kepada ayah saya. Tapi saya mengurungkannya. Sambil membereskan kamar yang saya tempati bersama adik saya, saya mendengar ayah saya sedang bercakap-cakap dengan ibu tercintanya yang telah mengandungnya selama 9 bulan. Saya merasakan ada rasa rindu seorang ibu kepada anaknya. Maklum nenek saya hidup sebatang kara di Ponorogo. Terlebih setelah kakek saya meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Kasihan beliau. Suasana sore hari di rumah tetangganya selalu ramai dengan senda gurau pemilik rumahnya. Sedangkan beliau harus termangu sendiri menikmati susana sore yang indah dengan duduk sendiri di atas kursi malas atau menyibukkab diri dengan kerupuk-kerupuk yang harus dikemas untuk barang dagangannya. Saya yakin, beliau sangat iri dengan keadaan rumah-rumah tetangganya yang selalu ramai dengan celoteh penghuninya. Terkadang ketika beliau ingin mendengar celotehan orang, beliau harus menyambangi rumah teman semasa kecilnya yang berada di depan rumah si mbah. Saya yakin, beliau juga ingin bercerita dengan orang lain, tentang hari yang baru saja beliau lewati. Atau sekedar mendengar cerita orang-orang terkasihnya melewati hari. Tetapi beliau mencoba menghibur dirinya yang kesepian dengan selalu mendoakan orang-orang yang beliau kasihi. Semoga Allah selalu melindungi dan menjaga anak-anakku dan cucu-cucuku. Semoga Allah memberi mereka semua kesehatan dan kelapangan rizki. Sambil melantunkan tembang jawa yang sarat akan makna beliau coba menghibur dirinya.

Sungguh beliau adalah seorang wanita yang sangat tangguh dan kuat. Saya tahu betapa beratnya hidup yang beliau jalani sendiri, jauh dari anak-anak dan cucunya. Terlebih tidak ada suami yang bisa memberikan nasihat ataupun tempat berkeluh kesah.Beliau tidak pernah marah dengan anak-anaknya yang hidup di rantau dan jarang mengunjunginya. Lantunan do’a tidak pernah hilang dari bibir merahnya yang tetap manis walaupun usianya sudah lanjut. Beliau tidak mau menjadi beban bagi anak-anaknya. Beliau berusaha memenuhi kebutuhan hidup beliau sendiri, dan mencoba untuk tidak meminta pada anaknya yang sudah mapan. Bisnis kecil-kecilan beliau lakoni untuk mengisi harinya yang kesepian. Dari mulai berjualan rangginan, kacang goreng, madu mongso, dan berbagai aneka krupuk khas Jawa Timur. Usaha ini sudah beliau lakoni semenjak lama. Beliau berusaha hidup mandiri dan tidak ingin menyusahkan anak-anaknya.
Suatu saat ayah saya pernah mengajak beliau untuk tinggal bersama kami di Banten. Namun, beliau menolaknya. Beliau tidak ingin merepotkan katanya. Setiap ayah saya datang mengunjungi beliau beserta cucu-cucunya, beliau selalu bertanya dengan bahasa Jawa yang sangat keibuan, “Bagaimana kabar keluarga di sana, sehat semua kan?”
“Alhamdulillah sehat”, jawab salah seorang dari cucunya.
“Alhamdulillah kalau sehat. Keluarga di sini juga pada sehat semua.”, jawab beliau dengan nada yang sangat sangat bijak.
Setiap ayah saya datang mengunjungi, beliau selalu berusaha untuk terjaga hingga larut sambil meneceriakan berbagai hal untuk melepas rindu. Dari mulai Pak A yang punya usaha ini, atau anaknya B sudah menikah, atau jambu di halaman rumah yang mulai berbuah. Apa saja, yang penting bisa mengobati kerinduan. Ayah saya juga senang mendengarkan celotehan ibu yang dangat dicintainya itu.
Suatu hari, saya diajak ayah saya berlibur ke rumah nenek di Ponorogo. Saya menolak sambil merengek-rengek tidak mau diajak ke Ponorogo. Dengan alasan di Ponorogo jauh dari pusat kota. Sungguh egoisnya diri saya waktu itu. Saya tahu ayah saya sangat kecewa mendengar jawaban saya. Beliau hanya ingin menemani ibu tercintanya di hari liburnya.
Pertanyaan adik saya, “Kapan kita ke rumah mbah di Jogja (Kakek saya dari Ibu yang kebetulan juga sudah ditinggal oleh nenek saya)?”.
Ayah saya dengan bijak menjawab: “De…kita di sini menemani mbah. Kasian mbah sendirian. kalau di Jogja kan ada tante A dan tante B yang menemani mbah kakung. Di Jogja banyak orang, nggak kaya di sini. Bapak ingin berbakti juga sama ibu bapak. Bapak mau menemani mbah yang sudah mengandung, melahirkan, dan merawat bapak sampai sekarang ini. Kan Allah memerintahkan kita untuk berbakti pada orang tua seperti perkataan Luqman kepada anaknya dalam surat Luqman.”
Deg….hati saya teriris mendengar jawaban ayah saya. Tak terasa butiran air mata jatuh di pipi mendengar jawaban ayah saya. Saya merasa sebagai orang paling egois sedunia. Ketika saya melihat nenek yang berjalan sendirian atau berjualan sendirian, saya selalu berkomentar “Kasian bangey sih nenek itu. Keluarganya pada ke mana sih? Koq tega sih ninggalin nenek itu sendirian.” Astaghfirullahal’adzim, ternyata saya tidak berbeda jauh dengan orang-orang yang selalu saya komentari. Bahkan saya lebih tega dari mereka karena saya menghalangi ayah saya untuk berbakti kepada ibunya. Belum lagi ayah saya adalah anak laki-laki tertua di keluarganya. Seharusnya saya bisa memahami dan mengerti bahwa ayah saya merasa memiliki tanggung jawab sebagai seorang anak laki-laki tertua.
Saya tega mengecewakan nenek saya yang begitu senang ketika cucunya datang. Bahkan ketika saya datang, saya selalu diperlukan bak tamu. Berbagai makanan yang beliau hidangkan. Beliau selalu mengabarkan ke tetanggany, teman-teman beliau sesama manula, tatkala cucu-cucunya datang untuk berlibur. Nasihat yang sama selalu berikan di saat saya datang. “Nduk…belajar yang rajin biar pinter. terus dapet kerjaan. Dan bisa hidup membantu orang lain. Sholat jangan ditinggalkan. Berdo’a sama gusti Allah semoga diberi kemudahan.”
Ya Allah….teganya diri saya. Ampunilah hamba atas kekhilafan ini Ya Rabb. Jaga dan lindungilah nenek saya tercinta. Selalu curahkanlah rahmat-Mu kepada beliau. Beri beliau kesehatan. Jagalah beliau dalam hidayah-My. Ampunilah segala dosanya. Sayangilah beliau seperti beliau menyayangi hamba. Wafatkanlah beliau dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin.
May Allah bless my granny forever in her live…..Aamiin ^^

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template