“Hey kawan
jangan takut jangan resah, bila lampu kamar mulai dipadamkan”
Lirik lagu
anak-anak di atas mengajarkan kita untuk tidak takut tidur dalam kegelapan.
Mengapa? Karena kegelapan justru dapat menyehatkan tubuh. Mengapa demikian?
Tempat gelap dapat merangsang pembentukan hormon Melatonin. Apakah hormon Melatonin
itu?!?
Hormon Melatonin
adalah konduktor dari seluruh hormon dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
mengatur dan menjaga keharmonisan kerja mereka, sehingga keteraturan
metabolisme terjaga, efesiensi dan akitivitas kerja sel stabil, sel tidak mudah
rusak dan tentunya daya tahan sel terhadap gangguan dari luar meningkat.
Hormon yang
memiliki rumus kimia N-acetyl-5-metoksitriptamin ini sebagian besar
dibuat di sebuah kelenjar yang terletak di antara kedua sisi otak, kelenjar
pineal, yang memiliki ukuran sebesar kacang tanah. Sebagian lainnya dibuat di
usus dan retina mata. Kelenjar Pineal, sang produsen Melatonin sangat sensitif
terhadap cahaya matahari dan suhu lingkungan. Oleh karena itu, produksi hormon Melatonin
dipengaruhi oleh cahaya dan suhu lingkungan. Hebatnya, kelenjar Pineal memiliki
konsentrasi (kadar) yang sangat rendah, sehingga nyaris tidak terdeteksi dengan
alat secanggih apapun. Itulah sebabnya hormon yang ternyata penting dan
berperan dalam mengatur ritme kesehatan ini kurang dikenali oleh para ahli
kesehatan terdahulu, dan mulai nge-trend belakangan ini diteliti oleh
para pakar kesehatan karena manfaatnya yang luar biasa.
Allah subhanahu
wata’ala menciptakan segala sesuatu dengan hikmahnya masing-masing. Begitu
juga dengan hormon Melatonin. Hormon yang takut cahaya ini bisa dijadikan
sebagai jam biologis tubuh dan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk
membeli jam beker dengan suara yang paling keras, namun belum tentu bisa membangunkan.
Hormon ini mengatur bioritme tubuh dalam pengaturan tidur.
Lebih baik
mematikan lampu pada saat tidur. Selain menghemat listrik, mematikan lampu pada
saat tidur juga bisa mengoptimalkan produksi hormon Melatonin. Kadar Melatonin
bertambah pada malam hari. Penelitian menunjukkan bahwa hormon ini membantu
orang tidur lebih nyenyak, mengurangi jumlah bangun mendadak di malam hari,
serta meningkatkan kualitas tidur. Penurunan kadar Melatonin membuat kita
terbangun dari tidur. Dan produksi hormon Melatonin menurun sepanjang 2/3 malam
dengan variasi ketepatan waktu tergantung individu masing-masing. (Inilah satu dari
jutaan bahkan miliaran hal yang membuat saya –dan seharusnya Anda- sebagai
seorang Muslim bangga, karena dua pertiga malam adalah waktu dianjurkannya umat
Islam untuk ber-taqorrub ilallah. Maha suci Allah yang telah mengatur
segala sesuatu yang ada di seluruh jagat raya ini dan menganugerahkan jam beker
alami dalam tubuh kita serta menyesuaikannya dengan waktu untuk ber-taqorrub
kepada-Nya!!!)
Selain berfungsi
sebagai jam biologis internal tubuh, Melatonin juga diindikasikan dapat
mendorong aktifitas antioksidan secara optimal dalam tubuh. Hormon kegelapan
ini telah terbukti dapat mencegah kerusakan DNA yang disebabkan oleh zat-zat
karsinogenik (penyebeb kanker) dengan memberhentikan mekanisme pertumbuhannya.
Sebuah percobaan klinis dilakukan terhadap seekor tikus yang diberi suplemen Melatonin
secara berkala. Tikus yang diberi suntikan Melatonin ini memiliki kekebalan
tubuh yang jauh lebih tinggi terhadap serangan tumor daripada tikus yang tidak
diberikan Melatonin. Aktifitas zat antioksidan Melatonin dapat mencegah
gangguan ritme jantung atau aritmia. Hormon kegelapan ini juga dapat
menghambat penuaan tubuh, dan menghambat peningkatan kolesterol dengan mencegah
pembentukan plak yang menyumbat dinding pembuluh darah.
Begitu krusialnya
hormon yang “takut” cahaya ini bagi tubuh, sehingga banyak praktisi farmasi dan
kedokteran konvensional mencoba membuat Melatonin sintetis untuk dikonsumsi. Produksi
secara alami Melatonin akan semakin menurun seiring bertambahnya umur manusia,
terutama 50 tahun ke atas, dan pada usia 60-an jumlah Melatonin yang dihasilkan
hanya mencapai setengah dari jumlah yang dihasilkan pada usia 20-30 tahun. Sehingga
lansia ataupun manula sering mengalami kesulitan tidur dan dianjurkan
mengonsumsi Melatonin sintetis ini. Melatonin sintetis juga diberikan kepada
para penderita insomnia karena produksi Melatonin dalam tubuh mereka tidak
optimal dan menyebabkan susah tidur walaupun dalam keadaan gelap.
Selain penderita
insomnia, pengonsumsian Melatonin sintetis juga disarankan untuk orang-orang
yang sering berpergian dengan pesawat menyeberangi benua yang memiliki
perbedaan waktu yang signifikan. Perbedaan waktu tersebut mengacaukan produksi Melatonin
dalam kelenjar Pineal. Tak jarang orang-orang yang hobi travelling ke
negara-negara yang memiliki perbedaan waktu mengalami jet lag dan ritme
sirkadian tubuh (sistem pemelliharaan waktu internal tubuh 24 jam yang berperan
penting dalam penentuan waktu tubuh kapan tidur dan kapan bangun) terganggu.
Satu lagi jenis orang yang dianjurkan untuk
mengonsumsi Melatonin sintetis karena kacaunya produksi Melatonin alami pada tubuh
adalah orang-orang yang memiliki kebiasaan begadang atau bekerja hingga larut
malam, dan mencoba menghilangkan rasa kantuk dengan meminum kopi. Sebuah
penelitian yang dimuat dalam The Journal Sleep Research (1995) menemukan
bahwa kafein yang terdapat pada kopi, teh hitam, minuman bersoda, serta coklat
dapat memangkas produksi Melatonin hingga setengah dari kadar normal dan tidak
akan kembali memproduksi Melatonin selama 6 jam. So, jangan sering melawan rasa
kantuk untuk begadang (terutama untuk hal-hal yang nggak penting),
karena rasa kantuk adalah anugerah yang diberikan oleh Allah pada kita melalui
aktivasi reseptor Melatonin dalam kelenjar Pineal pada otak yang sudah diatur
sedemikian rupa seiring dengan keteraturan yang dibuat Allah kdi jagat raya ini.
Sayangnya, walaupun telah banyak peneliti yang
mengembangkan Melatonin sintetis, sejatinya belum bisa menggantikan ciptaan
Allah k dalam produksi hormon yang “takut”
cahaya ini secara sempurna. Banyak peneliti yang mencari tumbuh-tumbuhan yang
memiliki kadar Melatonin untuk menambah kadar Melatonin dalam tubuh, namun
belum membuahkan hasil yang signifikan. Ada beberapa buah dan bahan-bahan alami
lainnya yang mengandung sepersekian gram
Melatonin, diantaranya adalah oats (sejenis gandum), sereal, jagung manis,
beras, jahe, tomat, dan pisang.
So, jangan
sungkan-sungkan untuk mematikan lampu pada saat tidur supaya bisa tidur nyenyak
dan berkualitas agar metabolisme tubuh dapat ditata kembali dan sel-sel tubuh
yang mati bisa diregenerasi atau diganti. Selain itu, tidur dalam gelap membuat
kadar Melatonin dalam tubuh tetap terjaga, karena orang yang rendah kadar
Melatoninnya sering mengalami perasaan gelisah, mudah lelah, dan juga gampang
marah. Nah, kalau gampang marah bisa cepet tua lho! (hehe:DD)
Wallahu a’lam
bishowab
0 comments:
Post a Comment