Yup abis ujian berburu bacaan. Alhamdulillah nemu buku kumpulan tweet yang recomended banget buat dibaca. Insya Allah nggak bakal nyesel deh baca buku ini. Ini ada salah satu tulisan gurunda Salim A. Fillah yang bikin greget banget. Terutama buat para pemula di bidang tulis menulis seperti saya. Hepi reading guys :)
Menulis
adalah mengikat jejak pemahaman. Akal kita sebagai karunia-Nya, begitu agung
dayanya menampung sedemikian banyak data-data. Tetapi kita kadang kesulitan
memanggil apa yang telah tersimpan lama; ilmu dahulu itu berkeliaran dan
bersembunyi di jalur rumit otak. Maka menulis adalah menyusun kata kunci tuk
buka khazanah akal; sekata tuk sealinea, sekalimat tuk se-bab, separagraf tuk
sekitab. Demikianlah kita pahami kalimat indah asy-Syafi’i, “Ilmu adalah
binatang buruan, dan pena yang menuliskan adalah tali pengikutnya.”
Menulis
juga jalan merekam jejak pemahaman; kita lalui usia dengan memohon ditambah
ilmu dan dikarunia pengertian. Adakah kemajuan? Itu bisa kita tahu jika kita
rekam sang ilmu dalam lembaran. Kita bisa melihat perkembangannya hari demi
hari, bulan demi bulan. Jika tulisan kita tiga bulan lalu telah bisa kita
tertawai, maka terbaca adanya kemajuan. Jika masih terkagum juga, itu
menyedihkan.
Lebih
lanjut, menulis adalah mengujikan pemahaman kepada khalayak, yang dari berbagai
sisi bisa memberi penyaksamaan dan penilaian. Kita memang membaca buku,
menyimak kajian, hadir dalam seminar dan sarasehan, tapi kebenaran pemahaman
kita belum terjaminkan. Maka menulislah, agar jutaan pembaca menjadi guru yang
meluruskan kebengkokan, mengingatkan keterluputan, membetulkan kekeliruan.