Islam memiliki dua hal luar biasa
yang merupakan pilar kekuatan umat. Dua hal ini apabila diamalkan akan
mengembalikan kejayaan Islam yang pernah
ada. Sayangnya dua hal penting ini kurang banyak diperhatikan oleh ummat Islam.
Walhasil umat Islam saat ini terjajah bahkan di negara dengan mayoritas Islam
sekalipun. Dua pilar kekuatan umat Islam itu adalah menjalankan perintah sholat
berjamaah dan keharusan membayar zakat. Apabila dua kekuatan Islam ini
diamalkan oleh seluruh umat Islam secara konsisten, maka sejarah akan kembali
terulang dan Islam akan kembali berjaya.
Tapi mengapa sholat berjamaah dan
zakat dijadikan kekuatan? Bukan pedang, parang juga senapan. Mari kita
renungkan bersama, dalam al-Qur’an banyak disebutkan kata sholat dan zakat
secara berdampingan. Ini menandakan bahwa dua aspek ini harus dijalankan secara
beriringan, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Kita tahu bahwa sholat
adalah tiang agama. Karena sholat dan zakat banyak disebutkan secara
berdampingan, maka dapat dimaknai bahwa zakat juga merupakan tiang agama.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam dalam berkata:
رَأْسُ
اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذَرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Pokok dari perkara adalah
Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad fi sabillah.”
(HR. Ahmad 5/231, At-Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3979, dishahihkan oleh
Syeikh Al-Albani)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu berkata: “Kalian diperingatkan mendirikan sholat dan membayar zakat,
siapa yang tidak berzakat berarti tidak ada arti shalatnya baginya.”
Ibnu Zaid berkata, “Shalat dan
zakat diwajibkan bersama, tidak terpisah-pisahkan”. Kemudian ia membaca : “Bila
mereka bertaubat mendirikan shalat, dan membayar zakat barulah mereka teman
kalian seagama (QS. At-Taubah :11).”
Beberapa ulama menyatakan,
bergandengannya kewajiban zakat dan perintah sholat dalam al-Quran menyiratkan
bahwa semestinya Allah tidak akan menerima salah satu, dari sholat atau zakat,
tanpa kehadiran yang lain. Pada dasarnya, kepentingan ibadah sholat tidak
dimaksudkan untuk mengurangi arti penting zakat. Karena sholat merupakan wakil
dari jalur hubungan dengan Allah, sedangkan zakat adalah wakil dari jalan
hubungan dengan sesama manusia. Walau begitu, bukan berarti kewajiban zakat
lepas dari dimensi ke-Ilahiah-an. Allah menyatakan dalam surat Fushilat ayat
6-7 bahwa seorang mukmin yang tidak mengeluarkan zakat tidak ada bedanya dengan
orang musyrik. Syeikh Yusuf Qardhawi juga menyatakan bahwa zakat dapat
berfungsi sebagai pembeda antara keislaman dan kekafiran, antara keimanan dan
kemunafikan, serta antara ketaqwaan dan kedurhakaan. Tak jauh berbeda dengan
sholat yang apabila dilaksanakan akan menjadi pembeda antara seorang Muslim
dengan Kafir.
Kekuatan Islam yang pertama
adalah sholat berjamaah. Mari mengkhayal sejenak. Bayangkan apabila seluruh
ummat Islam menghentikan aktivitasnya di saat adzan berkumandang. Para pedagang
menutup warungnya, supir-supir angkutan berhenti sejenak di depan masjid, para
atasan mengajak bawahannya sholat dan menghentikan pekerjaannya, para guru
menghentikan aktivitas belajar mengajar dan bersama murid-muridnya pergi ke masjid.
Mereka berbondong-bondong menuju masjid atau mushala, sama halnya ketika hendak
sholat Jum’at atau sholat Ied. Dapat dipastikan akan muncul kekuatan yang luar
biasa. Ummat Islam akan terlihat bersatu dan kokoh. Silaturahim dan solidaritas
kaum Muslimin akan terbangun dengan sendirinya.
Dan ini sudah dipraktekan oleh
penduduk di sebuah kawasan yang terletak di pantai timur Laut Tengah,
berbatasan dengan Mesir di sebelah barat daya dan Israel di sebelah timur dan utara.
Kawasan yang merupakan penjara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk sekitar
1,5 juta jiwa ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Gaza namanya. Walaupun
penduduknya hanya sekitar 1,5 juta jiwa, pasukan Israel ketakutan dibuatnya. Itu
terbukti dengan tidak adanya satu tentara Israel yang bisa memasuki wilayah
ini. Padahal persenjataan mereka tidak secanggih dan sekuat Israel. Tapi mereka
memiliki sebuah kekuatan yang membuat tentara Israel lari tunggang-langgang
saat pertempuran. Rahasia itu adalah sholat berjamaah. Masjid-masjid selalu
penuh kala adzan dikumandangkan. Kota yang ramai dengan aneka ragam aktivitas
sepi saat waktu sholat datang. Jamaah sholat shubuh tak jauh berbeda dengan
sholat Jum’at maupun sholat Ied. Pun di waktu-waktu sholat lainnya.
Shalat berjamaah adalah sebuah
upaya membiasakan umat Islam untuk senantiasa bersatu dan tidak berpecah belah.
Dalam berjamaah terdapat kekuasaan kecil, karena terdapat imam yang diikuti dan
ditaati secara tepat. Hal ini akan membentuk pandangan ber-Islam secara benar
dan tepat tentang pentingnya kepemimpinan (imamah atau khilafah) dalam Islam. Ketika
ummat Islam bersatu tentunya ummat Islam akan menjadi lebih kokoh.
Kekuatan yang kedua adalah zakat.
Zakat mampu memperkokoh kehidupan masyarakat Islam sehingga tercapai
kesejahteraan dan solidaritas bersama. Zakat juga mampu meningkatkan jumlah
lapangan kerja, sehingga perekonomian masyarakat bergerak menuju ke arah yang
lebih baik. Zakat adalah solusi tepat membenahi kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat. Dan ini adalah salah satu kekuatan yang membuat Islam kokoh.
Kita buat permisalan, andaikan
kaum muslimin dapat berzakat dengan disiplin, hasil pengumpulan zakat sangatlah
besar. Berdasarkan survei BPS, masyarakat Indonesia di tahun 2010 berjumlah
sekitar 237 juta jiwa yang 87,18% nya adalah seorang Muslim. Dari jumlah itu,
berdasarkan SUSENAS Maret 2012 hanya ada sekitar 28.594,60 warga miskin di
Indonesia. Bisa dibayangkan berapa banyak hasil zakat yang dikumpulkan apabila
semua umat Islam –selain 28 ribuan rakyat miskin- di Indonesia disiplin
membayar zakat. Belum lagi jikalau umat Islam tidak hanya mengeluarkan zakat, melainkan
juga ritual ibadah yang lain, seperti infaq, shodaqoh maupun wakaf. Dapat dipastikan
setiap tahunnya akan terkumpul dana triyulnan rupiah dan rakyat Indonesia bisa
lebih makmur. Kemungkinan melunasi hutang negara pun makin besar. Pemerintah juga
tidak perlu menaikkan harga BBM sebagai dalih kemakmuran rakyat.
Realita yang ada saat ini, banyak
kita dapati ummat Islam yang sudah mendirikan sholat namun masih banyak juga
yang belum menunaikan zakat. Jangankan infaq, shodaqoh, wakaf , maupun zakat
maal. Zakat fitrah yang kewajibannya hanya setahun sekali pun masih ‘terlupaka’.
Tak heran jika saat ini ummat Islam belum bisa berjaya. Kemiskinan masih
bersahabat dengan rakyat. Banyak masyarakat Indonesia yang kaya tapi tidak sedikit
juga yang miskin. Di kota-kota besar banyak kita jumpai gedung-gedung mewah
menjulang, tetapi di belakangnya rumah-rumah kardus atau bambu berjejer ‘rapi’.
Sungguh pemandangan yang teramat sangat kontras.
Dua kekuatan ini masih sama-sama
kurang dioptimalkan dan mulai terlupakan. Sholat berjamaah belum menjadi
kebiasaan apalagi kebutuhan. Zakat pun belum ditunaikan secara maksimal, bahkan
di sana-sini masih sulit digerakkan. Kebanyakan orang lebih menyukai sholat
sendiri-sendiri. Padahal banyak masjid dan mushola dibangun. Tak heran rasanya
bila kuantitas ummat Islam saat ini lebih kecil daripada kualitasnya. Semoga tulisan
ini bisa kembali mengingatkan ummat Islam untuk mengoptimalkan dua kekuatan
yang mulai terlupakan ini.
Wallahu a’lam
*udah lama banget nggak ngeblog kayanya, bulan juni aja cuma satu postingan -.-"
eniwei.. semoga tulisan ini bermanfaat buat saya khususnya dan buat Anda yang membaca :D
*udah lama banget nggak ngeblog kayanya, bulan juni aja cuma satu postingan -.-"
eniwei.. semoga tulisan ini bermanfaat buat saya khususnya dan buat Anda yang membaca :D
Salam,
ReplyDeleteMenginspirasi artikelnya :D
Jazakallahu khairan katsira