Seusai tasmi’ seperti biasa musyrif super kami memberikan asupan gizi untuk hati. Dan pagi ini musyrif kami bertanya : “Rahma kenapa mau temenan sama Cita?”
Saya pun menjawab apa yang terlintas dalam benak saya saat itu. “Karena kami memiliki tujuan dan cita-cita yang sama.”
Kemudian, beliau bertanya lagi kepada teman saya yang lain hal yang sama. Jawabannya beraneka ragam, ada yang bilang karena takdir, karena mimpi yang sama, karena seperjuangan, maupun karena yang ada di dekatnya adalah temannya.
Musyrif saya hanya tersenyum mendengar jawaban kami yang to the point tanpa mikir. Kemudian beliau berkata : “Semua jawaban yang sudah diutarakan benar (kayanya beliau selalu membenarkan deh…hehhe). Tapi alangkah indahnya apabila sebuah pertemanan didasari karena Allah.”
Yaah…sebuah pertemanan yang dilandasi karena Allah memang lebih indah. Karena pertemanan karena Allah selalu mendatangkan manfaat dan pahala. Oleh karena itu kita harus pandai memilih teman.
Ada tiga kriteria yang bisa kita gunakan dalam memilih teman:
- Apabila memandang wajahnya membuat kita ingat kepada Allah
- Ucapan yang keluar dari mulutnya adalah ilmu dan hal-hal bermanfaat lainnya yang bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah
- Ketika melihat gerak-geriknya mengingatkan kita kepada kematian.
Nah, kira-kira dari kriteria di atas ada yang sesuai enggak sama diri kita sehingga kita cocok untuk dijadikan teman karena Allah?
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.” {HR. Tirmidzi (no.2387), Ahmad (no. 8212) dan Abu Dawud (no. 4833)}
Sudah jadi hal yang masyhur kalau mencari teman itu cari yang bisa memberi manfaat kepada kita. Kalau kita berteman dengan seorang penjual minyak wangi, maka kita akan kecipratan bau minyak wanginya. Tapi kalau kita berteman dengan seorang tukang sampah, yang kita dapatkan adalah bau sampahnya.
Sudahkah kita menjadi teman yang bisa memberi manfaat bagi teman kita? Sudahkah kita menjadi teman yang bisa meningkatkan ketaqwaan teman kita?
Mari kita introspeksi diri kita untuk bisa menjadi teman yang bisa bermanfaat dan menambah ketaqwaan. Dan mari kita mencari teman yang bisa mendatangkan manfaat bagi kita dan menambah keshalihan kita.
_Halqah Tahfizh_
0 comments:
Post a Comment