“Would you be my girl?”, ucap
seorang lelaki berskinny jeans hitam, dipadu V-neck basic t-shirt
abu-abu dan red flanel shirt. Dia mencoba memberanikan dirinya meminta sang pujaan
hati menjadi pacarnya.
“Sure…”, ucap gadis berpasmina peach
polkadot yang dipadu dengan simple lacey dress abu-abu dan cardigan
oranye tersenyum malu.
Dan sejak saat itu lembaran baru
dalam kehidupan pasangan baru ini pun dimulai. Yah.. pertanyaan Would you be
my girl yang diucapkan oleh si lelaki kepada si perempuan adalah sebuah kunci
pembuka gerbang lembaran baru bagi kehidupan mereka. Karena saya seorang
wanita, maka pembahasan ini saya titik beratkan kepada si perempuan.
Dulu sebelum punya pacar ia biasa
jalan ke manapun sendiri. Tapi setelah punya pacar ada orang yang setia
mendampingi ke manapun ia pergi. Bukan hanya itu, ia juga mempunyai tempat
berbagi berbagai keluh kesah. Status facebook yang tadinya ‘in complicated’ pun
berubah jadi ‘in relationship with…’, keren nggak tuh. Juga bisa pamer di
tweetland kalau dirinya sudah tidak lagi menyandang status JOMBLO, yah status
jomblo yang banyak dirisaukan oleh banyak orang, bahkan orang tua sendiri.
Eits… tapi ada sebuah konsekuensi di
balik itu semua. Ketika ucapan would you be my girl diiyakan oleh si
perempuan, maka si perempuan harus rela digandeng tangannya, dicipika-cipiki,
dipeluk, atau bahkan hal-hal ‘ngeri’ lainnya. Lho… emang kenapa? Kan kita
pacaran. Eh… emang status pacar bisa membuat seorang laki-laki bebas menyentuh
tubuh pacarnya seenaknya apa? Emang pacar masuk ke golongan mahram yak? Coba deh
liat lagi di sini.
Enggak gitu juga kali, emang kita
pacaran cuma buat kontal fisik doang. Tapi tetep kan ada kontak fisik walaupun cuma sekedar
menyandarkan kepala di bahu pacar waktu lagi naik bis. Atau tangan digandeng
waktu nyebrang? Gaya pacaran kita kan Islami, jadi kita nggak pernah
gandengan atau pegang-pegangan tangan. Emang ada ya gaya pacaran Islami? Tapi
tetep kan pernah pergi berdua yang kata anak gaul ngedate? Koq agak sanksi
rasanya, kalau ada orang yang pacaran tapi tidak melakukan kontak fisik apapun
seperti gandengan tangan.
Sayang… kalian begitu mahal untuk
bisa disentuh hanya dengan ucapan would you be my girl atau would you
be mine. Harga kalian menjadi murah ketika dua kata would itu
membuat kalian bebas disentuh-sentuh. Hape touchscreen yang bisa
disentuh-sentuh aja mahal lho harganya. Masa mau sih disentuh-sentuh cuma pake
ucapan would you be mine doang. Mending kalau cuma gandengan tangan
doang, gimana kalau sudah sampai pelukan dan hal yang lebih ‘ngeri’ lagi dari
pelukan. Tak jarang kehormatan harus rela dikorbankan demi kata-kata itu. Naudzubillah…
Sedih rasanya mendengar kabar bahwa
banyak muslimah yang sudah tidak lagi virgin sebelum menikah. Apalagi
mengetahui fakta bahwa ternyata ada di antara mereka yang berkerudung. Nyesek sangat.
Sayang… Islam telah menghargai seorang
wanita dengan mahal, bahkan lebih mahal dari berlian atau perhiasan apapun. Jika
kita memiliki sebuah berlian, di manakah kita akan menyimpannya? Di geletakkan
begitu sajakah di lantai di atas ruang tamu? Atau menyimpannya rapat-rapat
dalam brangkas besi? Pasti berlian itu akan disimpan di tempat super rapat,
bahkan tak boleh ada orang lain yang tau tempat penyimpanannya. Sebagaimana permata itu dijaga, begitulah
Islam menjaga wanita. Wanita itu terlalu mahal dalam Islam sehingga tidak semua
orang bisa melihat, tidak semua orang bisa menjamah dan tidak semua orang bisa
memegang dan berbuat apa saja yang mereka inginkan.
Buktinya untk bisa melihat dan
memegang seorang perempuan yang bukan mahram perlu ada mahar untuk meminangnya.
Mahar adalah pembuktian bahwa perempuan itu sangat mahal. Bandingkan dengan kata-kata
would you be mine. Kata-kata ilusi yang tidak ada tanggung jawab
terbebani, apalagi hak-hak jelas. Mahar bisa membuat seorang wanita dilindungi
dan juga dihargai. Disamping mahram kita tentunya.
Oleh karena itu buktikan bahwa kita
mahal sayang. Menjadi wanita yang istiqomah menjaga kesucian dirinya ditengah
zaman yang semakin menggila. Wanita yang tidak memurahkan harga dirinya dengan
mudah disentuh, terlebih hanya dengan kata-kata would you be my girl. Buktikan
bahwa kita ibarat permata yang berkilauan yang tidak mudah disentuh kecuali
oleh orang yang layak dan halal menyentuhmu.
Wanita muslimah adalah wanita mahal.
Karena kita tidak dihargai dengan onggokan daging yang bebas ditonton setiap lekuknya
oleh siapapun. Maka dari itu Islam memuliakan kita dengan jilbab dan kerudung. Kita
dihargai dengan pemikiran dan perilaku kita. Itulah yang membuat kita mahal. Bandingkan
dengan mereka yang dengan ikhlasnya menggratiskan setiap lekuk tubuhnya ditonton
dan dinikmati siapapun. Atau bahkan disentuh siapapu, wal iyadzu billah…
Marilah istiqomah menjadi wanita
mahal, yang pantas untuk mendapatkan laki-laki mahal pula. Jangan mau terpedaya
dengan kalimat would you be my girl. Mendingan juga tawaran would you be
my wife :D
Karena kau begitu mahal sayang….!
Wallahu ta’ala a’lam
0 comments:
Post a Comment