Seorang gadis cilik berkerudung pink polkadot berlari kecil ke arah uminya. Betapa semangatnya ia ingin segera menunjukkan gantungan kunci bunga buatannya kepada umi tercinta. Gadis cilik itu terus berlari, hingga ia tak sadar ada batu agak besar beberapa sentimeter dari kakinya. Ia terus berlari dengan penuh semangat. Senyum sumringah menghiasi pipi chubby-nya. Sang umi menunggu anak sulungnya menghampiri dengan senyum mengembang.
Duuuuug…. Kaki gadis cilik berpipi chubby itu terantuk batu. Dengan sigap sang umi menarik anaknya agar tak terjatuh ke aspal keras.
“Alhamdulillah… untung ada Umi”, ucap si sulung.
“Lho.. koq gitu dek. Harusnya ‘Alhamdulillah Allah menyelamatkan adek melalui Umi’”, jawab Umi.
“Tapi kan emang Umi yang nyelamatin adek. Kan Allah nggak ada di sini. Yang ada di sini Umi bukan Allah”, lanjut gadis cilik berpipi chubby.
“Allah ada di sini koq bersama kita”, ucap Umi.
“Di mana Allah Mi. Koq adek nggak bisa lihat Allah sih”, lanjutnya.
Umi mengajak anaknya duduk di bawah pohon mangga depan sekolah. Lantas mengambil gantungan bunga yang tadi dibuat oleh anaknya. “Subhanallah.. gantungan ini yang buat adek ya?”
“Iya Mi. Tadi adek diajarin buat gantungan ini di sekolah. Bagus kan Mi? Adek mau gantungin di kunci kamar adek ya Mi,” celoteh gadis cilik berkerudung polkadot tanpa henti sembari memainkan gantungan bunga dari sedotan yang ia buat.
“Iya bagus sekali Nak. Bisa nggak ya sedotan ini bergerak sendiri terus tiba-tiba berubah jadi gantungan seperti ini tanpa ada yang membuat?”
“Ya nggak bisa lah Mi. Masa sedotan di taruh nggak di apa-apain terus berubah jadi sedotan,” gadis cilik itu retoris.
“Dek… sedotan itu bisa berubah menjadi gantungan bunga karena ada yang membuatnya. Begitu juga dengan manusia. Manusia ada karena ada Allah yang menciptakan. Nggak mungkin kan manusia tiba-tiba muncul?” jelas Umi.
“Terus Allah ada di mana Mi? Kemarin adek denger dari Bu Guru katanya Allah ada di atas. Tapi pas adek liat ke atas yang ada cicak Mi. Masa Allah-nya cicak,” ujar si kecil polos.
“Allah ada di langit bersemayam di atas ‘Arsy,” jelas umi singkat.
“Arsy itu apa Mi?”
“Arsy adalah makhluk Allah yang paling besar, letaknya paling tinggi, berada di atas langit ketujuh. Dan Allah akan selalu bersama hamba-Nya. Allah itu dekat dan selalu ada di hati setiap orang yang shaleh. Termasuk di hati adek. Jadi, Allah selalu ada bersama adek di mana pun adek berada.” Jelas Umi terperinci.
“Oh gitu ya Mi. Berarti adek nggak pernah sendirian dong. Kana ada Allah yang selalu menemani adek.”
0 comments:
Post a Comment