Belanja, bukan sebuah kata asing bagi kaum Hawa. Belanja atau shopping sudah menjadi
bagian dari kehidupan seorang wanita dan tidak dapat dipisahkan. Begitupun dengan saya, lagi suntuk diajak belanja pasti langsung fresh lagi. Kegiatan
berbelanja ini sudah menjadi suatu kelaziman bagi perempuan, baik itu kalangan
anak-anak sekolahan, mahasiswa, wanita karir, ataupun ibu rumah tangga. Jarang ada perempuan yang bisa berkata tidak ketika
diajak berbelanja, apalagi jika kebutuhan bulanan sudah habis dan perlu
di refill.
Sasaran mereka biasanya adalah
supermarket, mall, atau pasar tradisional. Tak jarang para perempuan rela
membuang berjam-jam waktu mereka hanya untuk kegiatan berbelanja ini, terlebih
di awal bulan. Ketika dompet-dompet mulai mengembang isinya. Ustadz Tri Asmoro Kurniawan -spesialis rumah tangga- sampai mengatakan, ketika istri Anda marah, cukup ajaklah ia berbelanja, maka kemarahannya akan segera reda. Sebenarnya apa sih,
yang membuat mereka begitu nyaman dan senang berbelanja, bahkan bisa dibilang
ketagihan??
Padahal jika kegiatan berbelanja
ini digantikan perannya oleh laki-laki, nampaknya akan menjadi lebih hemat.
Hemat waktu juga uang. That's why papae selalu minta dia aja yg belanja....LOL. Itu ukuran bagi laki-laki normal pada umumnya. Laki-laki
ketika berbelanja tidak seribet perempuan yang sering menimbang-nimbang harga
dan kualitas barang. Belum lagi jika saat berbelanja menemukan barang-barang
yang sedang in dan trend atau gengsi terhadap
barang tertentu. Padahal ujung-ujungnya juga akan membeli barang yang sama
dengan sebelumnya.
Tempat berbelanja yang dikunjungi
biasanya tak hanya menyediakan barang-barang kebutuhan tapi juga ada
plus-plusnya, yaitu plus hiburan. Paling sering hiburan itu berupa musik. Musik
yang sengaja mereka putar untuk menarik pengunjungnya. Hanya bermodalkan
speaker dan media playernya. Bisa dari Mp3, atau disambungkan ke channel radio. Dan setelah punya anak jadi lebih mikir berkali-kali untuk berlama-lama di supermarket karena hiburannya tadi. Padahal saya paling senang yang namanya belanja. Papae bilang 'eman-eman' telinga Adibah masih kecil udah didengerin musik-musik. Kami sepakat untuk hanya mengenalkan Adibah sejak dini dengan kalamullah dan menjaga telinganya dari hal-hal yang kurang bermanfaat dan bermadhorot.
However, tidak bisa dipungkiri bahwa ngemall sudah menjadi lifestyle kebanyakan masyarakat. Sebagian orang bahkan sengaja memasuki tempat perbelanjaan hanya
untuk mendengarkan lagu yang sedag diputar atau cuci mata. Belum lagi kalau tempat
perbelanjaannya dilengkapi AC dan tempatnya nyaman untuk nongkrong. Mereka masuk, kemudian belagak memilih-milih barang, sambil
menikmati musik yang sedang diputar. Agar tidak malu mereka membeli minuman
dingin, atau makanan ringan di akhirnya.
Niat aslinya memang berbelanja
kebutuhan sehari-sehari atau barang-barang sekunder lainnya. Tapi jarang kita
sadari bahwa ada ‘sesuatu’ dibalik kenyamanan berbelanja itu. Tak jarang
ibu-ibu rumah tangga pun ikut larut dalam kenyamanan musik itu, walaupun mereka
tidak kenal lagu apa yang sedang diputar. Memilih barang sambil ber-na na na
na... ria mengikuti musik. Itu suatu fenomena nyata yang ada pada mereka
orang-orang awwam atau umum disekitar kita.
Nah, tak jarang kita para akhwat
dan ummahat pun terbawa dengan arus ini. Miris sebenarnya
melihat fenomena yang satu ini. Apalagi akhwat dan ummahat terkenal
sebagai orang yang lebih paham dalam masalah agama. Mungkin jarang kita sadari,
kita “memuroja’ah” musik-musik itu, atau hanya sekedar asyik dengan
alunan musiknya. Lebih parah lagi ketika kita ikut menirukan musik yang sedang
diputar itu. Pas banget deh, untuk menemani belanja kita yang jarang ditemani
oleh orangtua, suami, atau mahram kita. Kadang kita kan jaim di
depan mereka. Parahnya lagi ketika musik itu terus bergema di telinga kita
sesampainya di rumah. Top deh, kebutuhan dapet, koleksi album juga
bertambah, muroja’ah lagu-lagu makin lancar.
Allah memang menghalalkan jual
beli, tetapi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan
dalam hadist bahwa tempat yang dibenci oleh Allah adalah pasar. Di mana di
dalamnya terdapat banyak ke-madhorotan yang membuat kita lalai.
Musik itu tadi salah satu contohnya. Kita dibuat asyik, sambil memilih
barang-barang, kita tidak sadar bahwa kita telah lalai dibuatnya.
Begitulah celah setan masuk pada
kita. Apa yang kita kerjakan sebenarnya boleh, tetapi jika tercampur dengan
sesuatu yang haram, apa kita akan tetap merasa nyaman tiap bulan melakukan hal
itu? Memang itu bukan hal yang disengaja, tetapi jika kita menikmatinya, apa
kita tak terkena dosanya? Semua kembali pada diri kita masing- masing tentunya.
Bukan kita dilarang berbelanja,
tetapi alangkah baiknya jika kita tidak lalai dibuatnya. Siasati saja cara
berbelanja kita dengan menggunakan Mp3 atau hp kita misalnya, yang tentunya apa
yang kita dengarkan bukanlah musik-musik jahiliyah seperti yang diputar di
tempat perbelanjaaan itu. Tapi jika ada tempat lain yang terbebas dari
hiburan-hiburan jahiliyah tersebut, maka aman-aman saja Anda berjam-jam di
sana, bahkan seharian ikut menjaga toko tersebut juga tidak masalah selama tidak ada madhorotnya. Yang terpenting kegiatan
berbelanja yang kita lakukan tidak mengesampingkan bahkan terkadang sampai
melalaikan kewajiban. Terkadang istri lupa memasak untuk keluarganya di rumah
saking asyiknya belanja. Atau mahasiswi dan remaja perempuan yang mengakhirkan
waktu sholat atau bahkan lupa karena menikmati berbelanja.
Disamping itu supaya belanja kita diberkahi jangan lupa ketika hendak memasuki pasar, mall, supermarket atau pusat perbelanjaan lainnya berdoa terlebih dahulu :
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ،
بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah
Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Alangkah lebih baik apabila kita,
kaum Hawa, tidak terlalu sering berbelanja. Usahakan sebelum belanja membuat
list barang-barang yang dibutuhkan. Barang-barang yang tidak perlu atau tidak
ada dalam list tidak usah dibeli, supaya bisa menghemat. Utamakan kebutuhan
pokok ketika berbelanja, dan jangan tergoda dengan kebutuhan sekunder, bahkan
tersier. Lebih baik apabila kita tidak berlam-lama di pusat perbelanjaan. Bisa juga disiasati dengan belanja online yang tidak terlalu repot menghabiskan waktu tapi agak menghabiskan isi kantong...LOL. Setelah urusan selesai dan semua kebutuhan telah dibeli, segeralah pulang.
Apalagi jika kita pergi seorang diri, tanpa ditemani mahram. Karena dapat
menjadi fitnah. Mari kita perbaiki dan benahi kegiatan belanja kita, supaya
tidak banyak kemadhorotan yang kita dapatkan....:D
Wallahu a’lam bi showab
NOTE : Tulisan ini hasil karya Neksay (bukan nenek asli, bisa dilihat di sini), tapi aku edit lagi dan aku tambahin. Note banget buat diri sendiri yang masih suka banget belanja dan lama-lama ngemall. Sampe-sampe muka papae berubah pas udah kelamaan nemenin belanja. Peace papae. :D:D:D
0 comments:
Post a Comment