Friday, 22 February 2013

Adab Makan Sesuai Sunnah


dokumen pribadi :)
Denger anak-anak TK di sebelah rumah lagi diajarin baca do’a sebelum makan sama bu gurunya. Masih inget dulu waktu TK kita diajarin baca doa sebelum makan yang bunyinya gini : "Allahumma baariklanaa fii ma rozaqtana wa qina adzabannar"
اللّهُمّ بارِك لنا فِيما رزقتنا ، وقِنا عذاب النّارِ
Atau bahkan orang tua kita di rumah, atau nenek-kakek, paman-bibi, bude-pakde kita yang mengajarkannya. Ternyata doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibn As Sunni dalam kitab beliau ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah dengan sanad dan matan berikut :

قال ابن السني حدثني فضل بن سليمان ، ثنا هِشامُ بنُ عمّارٍ ، ثنا مُحمّد بن عِيسى بنِ سُميعٍ ، ثنا مُحمّدِ بنِ أبِي الزُّعيزِعةِ ، عن عَمرِو بنِ شُعيبٍ ، عن أبِيهِ ، عن جده عَبدِ اللهِ بنِ عَمرٍو ، رضي الله عنهما ، عنِ النّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، أنّهُ كان يقُولُ فِي الطّعامِ إِذا قُرِّب إِليهِ : اللّهُمّ بارِك لنا فِيما رزقتنا ، وقِنا عذاب النّارِ ، بِاسمِ اللهِ

Ibn as-Sunni berkata Fadhl bin Sulaiman menceritakan kepadaku bahwa Hisyam bin Ammar menceritakan kepada kami bahwa Muhammad bin Isa bin Sumai’ menceritakan kepada kami bahwa Muhammad bin Abi Zu’aiza’ah menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya Syua’ib dari kakeknya Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiyallohu anhuma dari Nabi Muhammad shalallohualaihi wa sallam adalah beliau membaca pada saat makanan didekatkan ke beliau, “Allahumma Baarik Lanaa Fiimaa Razaqtanaa wa Qinaa ‘Adzaaban Naar, Bismillah” (“Ya Allah berkahilah apa yang Engkau rezkikan kepada kami dan jauhkanlah dari kami siksa neraka, dengan menyebut nama Allah”)


Dalam hadits di atas terdapat seorang perawi bernama Muhammad bin Abi Zu’aiza’ah. Imam Ibnu Hibban Al Busti dalam kitabnya al-Majruhin berkata, “Muhammad bin Abi Zu’aizi’ah termasuk orang yang meriwayatkan hadits-hadits mungkar dari perawi-perawi yang terkenal hingga jika riwayat-riwayat tersebut didengarkan oleh para ahli hadits mereka akan tahu bahwa hadits-haditsya terbalik dan tidak boleh berhujjah dengannya”.

Ulama hadits lainnya juga menghukumi hadits ini sebagai hadits yang lemah (dhoif). Al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan bahwa hadist ini gharib, dikeluarkan Ibn Sunni, dan dalam sanadnya terdapat Ibn Abi Zu’azi’ah, dia lemah sekali.

Lantas do’a apa yang harus kita baca ketika hendak makan?

Tenang kita cukup baca ‘Bismillaah’. Hah... masa Cuma bismillah doang? Iya... cukup dengan membaca bismillah.

Dalam Bab Adaab ath-Tho’am wa asy-Syaraab wa Ahkamihaa (Adab Makan dan Minum dan Hukum-hukumnya) terdapat sebuah hadits dari Umar bin bin Abi Salamah radhiyallahu ‘anhu. Beliau menceritakan dulu sewaktu kecil di bawah bimbingan Rasulullah shalallahualaihi wa sallam, ketika hendak makan tangan beliau bergerak ke seluruh sisi dari piring besar yang digunakan untuk makan. Kemudian Rasulullah shalallohualaihi wa sallam bersabda :
يَا غُلاَمُ، سَمِّ اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
Wahai anak muda! Sebutlah Nama Allah, makanlah dengan tangan kanan dan mulakan dengan makanan yang terdekat denganmu (HR Bukhari dan Muslim)

Yak.. cukup dengan membaca ‘Bismillaah’ sebelum makan tanpa ar-rahman ar-rahiim. Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, bacaan sebelum makan yang sesuai dengan sunnah cukup dengan "bismillaah", tanpa tambahan ar-rahmaan dan ar-rahiim. Syeikh al-Albani rahimahullah dalam al-Silsilah ash-Shahihah mengatakan : “Membaca sebelum makan adalah ‘Bismillaah’ dan tidak ada tambahan padanya. Dan semua hadits-hadits yang shahih dalam masalah ini tidak ada tambahan sedikitpun. Dan saya tidak mengetahui satu hadits pun yang di dalamnya ada tambahan (bismillaahirrahmaanirrahiim).”

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari juga berpendapat sama. Beliau mengatakan, “Yang dimaksud dengan tasmiyah ketika makan adalah bacaan “bismillaah”, ini disebut di awal ketika makan. Dalil yang paling tegas  tentang maksud  bacaan tasmiyah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi dari ‘Aisyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللَّه فِي أَوَّله وَآخِره
”Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan ‘Bismillaah’. Jika lupa untuk menyebutnya, hendaklah ia mengucapkan  : Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah dalam al-Adzkar menyebutkan, “Suatu hal yang patut diperhatikan, bagaimanakah ucapan tasmiyah yang dimaksud dan apa kadar tasmiyah yang mencukupi. Ketahuilah bahwa yang lebih afdhol (utama), hendaklah mengucapkan “bismillaahirrohmanirrohiim”. Jika hanya mengucapkan “bismillaah”, maka itu juga sudah mencukupi dan sudah dianggap menjalankan sunnah. Bacaan ini boleh diucapkan oleh orang yang junub, wanita haidh dan lainnya.”

Pernyataan Imam Nawawi rahimahullah bahwa ‘bismillaahirrahmanirrahiim’ lebih afdhol dari ’bismillaah’ dikritik oleh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah. Beliau mengatakan, “Aku tidak mengetahui dalil khusus yang menyatakan hal tersebut lebih afdhol.”

Setelah mengucap bismillaah, pilihlah makanan yang terdekat dengan Anda dan terpenting makanlah dengan tangan kanan. Lantas bagaimana kalau kita lupa mengucapkan bismillah di awal?

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Apabila seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca 'bismillah'. Dan jika ia lupa membaca di awalnya, hendaknya ia membaca 'bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi'." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Nah.. sekarang sudah tahu kan do’a apa yang harus dibaca sebelum makan. Mari kita ajarkan hal ini kepada adik-adik kita, ponakan-ponakan kita, murid-murid kita, atau anak-anak kita (buat yang udah punya anak). Mari kita sosialisasikan do’a-do’a yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan riwayat yang shohih.

Wallahu ta’ala a’lam

Sumber :
-          Fathul Baari , Ibnu Hajar al-Asqalani
-          Al-Adzkar, Imam an-Nawawi
-          Al-Majruhiin, Ibnu Hibban
-          Al-Silsilah ash-Shahihah, Syeikh al-Albani
-          Shahih Bukhari
-          Shahih Muslim
-          Rumaysho.com
-          Voa-islam.com
-          Markazassunnah.com

0 comments:

Post a Comment

 

Ich bin Muslime ^^ Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template