dokumen pribadi :) |
Denger
anak-anak TK di sebelah rumah lagi diajarin baca do’a sebelum makan sama bu
gurunya. Masih inget dulu waktu TK kita diajarin baca doa sebelum makan yang
bunyinya gini : "Allahumma baariklanaa fii ma rozaqtana wa qina
adzabannar"
اللّهُمّ بارِك لنا فِيما
رزقتنا ، وقِنا عذاب النّارِ
Atau
bahkan orang tua kita di rumah, atau nenek-kakek, paman-bibi, bude-pakde kita
yang mengajarkannya. Ternyata doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibn As Sunni dalam
kitab beliau ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah dengan sanad dan matan berikut :
قال ابن السني حدثني فضل
بن سليمان ، ثنا هِشامُ بنُ عمّارٍ ، ثنا مُحمّد بن عِيسى بنِ سُميعٍ ، ثنا مُحمّدِ
بنِ أبِي الزُّعيزِعةِ ، عن عَمرِو بنِ شُعيبٍ ، عن أبِيهِ ، عن جده عَبدِ اللهِ بنِ
عَمرٍو ، رضي الله عنهما ، عنِ النّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، أنّهُ كان يقُولُ فِي
الطّعامِ إِذا قُرِّب إِليهِ : اللّهُمّ بارِك لنا فِيما رزقتنا ، وقِنا عذاب النّارِ
، بِاسمِ اللهِ
Ibn as-Sunni
berkata Fadhl bin Sulaiman menceritakan kepadaku bahwa Hisyam bin Ammar
menceritakan kepada kami bahwa Muhammad bin Isa bin Sumai’ menceritakan kepada
kami bahwa Muhammad bin Abi Zu’aiza’ah menceritakan kepada kami dari Amr bin
Syu’aib dari bapaknya Syua’ib dari kakeknya Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash
radhiyallohu anhuma dari Nabi Muhammad shalallohu ‘alaihi wa
sallam adalah beliau membaca pada saat makanan didekatkan ke beliau, “Allahumma
Baarik Lanaa Fiimaa Razaqtanaa wa Qinaa ‘Adzaaban Naar, Bismillah” (“Ya
Allah berkahilah apa yang Engkau rezkikan kepada kami dan jauhkanlah dari kami
siksa neraka, dengan menyebut nama Allah”)
Dalam
hadits di atas terdapat seorang perawi bernama Muhammad bin Abi Zu’aiza’ah. Imam
Ibnu Hibban Al Busti dalam kitabnya al-Majruhin berkata, “Muhammad bin
Abi Zu’aizi’ah termasuk orang yang meriwayatkan hadits-hadits mungkar dari perawi-perawi
yang terkenal hingga jika riwayat-riwayat tersebut didengarkan oleh para ahli
hadits mereka akan tahu bahwa hadits-haditsya terbalik dan tidak boleh
berhujjah dengannya”.
Ulama
hadits lainnya juga menghukumi hadits ini sebagai hadits yang lemah (dhoif).
Al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan bahwa hadist ini gharib,
dikeluarkan Ibn Sunni, dan dalam sanadnya terdapat Ibn Abi Zu’azi’ah, dia lemah
sekali.
Lantas
do’a apa yang harus kita baca ketika hendak makan?
Tenang
kita cukup baca ‘Bismillaah’. Hah... masa Cuma bismillah doang? Iya...
cukup dengan membaca bismillah.
Dalam
Bab Adaab ath-Tho’am wa asy-Syaraab wa Ahkamihaa (Adab Makan dan Minum
dan Hukum-hukumnya) terdapat sebuah hadits dari Umar bin bin Abi Salamah radhiyallahu
‘anhu. Beliau menceritakan dulu sewaktu kecil di bawah bimbingan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam, ketika hendak makan
tangan beliau bergerak ke seluruh sisi dari piring besar yang digunakan untuk
makan. Kemudian Rasulullah shalallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
يَا غُلاَمُ، سَمِّ
اللَّهَ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
Wahai
anak muda! Sebutlah Nama Allah, makanlah dengan tangan kanan dan mulakan dengan
makanan yang terdekat denganmu (HR Bukhari dan Muslim)
Yak..
cukup dengan membaca ‘Bismillaah’ sebelum makan tanpa ar-rahman ar-rahiim.
Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, bacaan sebelum makan yang sesuai dengan
sunnah cukup dengan "bismillaah", tanpa tambahan ar-rahmaan
dan ar-rahiim. Syeikh al-Albani rahimahullah dalam al-Silsilah
ash-Shahihah mengatakan : “Membaca sebelum makan adalah ‘Bismillaah’ dan
tidak ada tambahan padanya. Dan semua hadits-hadits yang shahih dalam masalah
ini tidak ada tambahan sedikitpun. Dan saya tidak mengetahui satu hadits pun
yang di dalamnya ada tambahan (bismillaahirrahmaanirrahiim).”
Al-Hafizh
Ibnu Hajar dalam Fathul Baari juga berpendapat sama. Beliau mengatakan,
“Yang dimaksud dengan tasmiyah ketika makan adalah bacaan “bismillaah”,
ini disebut di awal ketika makan. Dalil yang paling tegas tentang maksud bacaan tasmiyah adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan Tirmidzi dari ‘Aisyah, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ
طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ
اللَّه فِي أَوَّله وَآخِره
”Apabila
salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan ‘Bismillaah’.
Jika lupa untuk menyebutnya, hendaklah ia mengucapkan : Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi (dengan
nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu
Majah)
Sedangkan
Imam Nawawi rahimahullah dalam al-Adzkar menyebutkan,
“Suatu hal yang patut diperhatikan, bagaimanakah ucapan tasmiyah yang
dimaksud dan apa kadar tasmiyah yang mencukupi. Ketahuilah bahwa yang
lebih afdhol (utama), hendaklah mengucapkan “bismillaahirrohmanirrohiim”.
Jika hanya mengucapkan “bismillaah”, maka itu juga sudah mencukupi dan
sudah dianggap menjalankan sunnah. Bacaan ini boleh diucapkan oleh orang yang
junub, wanita haidh dan lainnya.”
Pernyataan
Imam Nawawi rahimahullah bahwa ‘bismillaahirrahmanirrahiim’ lebih
afdhol dari ’bismillaah’ dikritik oleh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah.
Beliau mengatakan, “Aku tidak mengetahui dalil khusus yang menyatakan hal tersebut
lebih afdhol.”
Setelah
mengucap bismillaah, pilihlah makanan yang terdekat dengan Anda
dan terpenting makanlah dengan tangan kanan. Lantas bagaimana kalau kita lupa
mengucapkan bismillah di awal?
Dari
Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shalallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ
طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ فِي
أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Apabila
seorang kalian ingin makan, hendaknya dia membaca 'bismillah'. Dan jika ia lupa
membaca di awalnya, hendaknya ia membaca 'bismillaahi fii awwalihi wa
aakhirihi'." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Nah..
sekarang sudah tahu kan do’a apa yang harus dibaca sebelum makan. Mari kita
ajarkan hal ini kepada adik-adik kita, ponakan-ponakan kita, murid-murid kita,
atau anak-anak kita (buat yang udah punya anak). Mari kita sosialisasikan do’a-do’a
yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan
riwayat yang shohih.
Wallahu
ta’ala a’lam
Sumber
:
-
Fathul Baari , Ibnu
Hajar al-Asqalani
-
Al-Adzkar, Imam
an-Nawawi
-
Al-Majruhiin, Ibnu Hibban
-
Al-Silsilah ash-Shahihah,
Syeikh al-Albani
-
Shahih Bukhari
-
Shahih Muslim
-
Rumaysho.com
-
Voa-islam.com
-
Markazassunnah.com
0 comments:
Post a Comment