Apa
yang paling Anda inginkan di dunia ini, Rumah Mewah? Harta melimpah? Suami atau
istri sholeh atau sholehah? Anak-anak sholeh dan sholehah? Manakah yang Anda
pilih?
Tahukah
Anda ada yang lebih baik dari itu semua, bahkan lebih baik dari dunia dan
seisinya. Untuk mendapatkannya gampang gan, nggak perlu ngeluarin duit banyak,
nggak perlu tenaga besar, dan nggak perlu belajar ilmu bisnis untuk
mendapatkannya. Caranya mudah bin simpel banget. Nggak percaya? Hah...masa
sih? Ciyuss Miapah? (efek ujian-.-“)
Ini
tawaran luar biasa yang Allah dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berikan
kepada kita. Sesuatu yang lebih berharga
dari dunia seisinya ini tentulah bukan dunia, bukan pula isinya. Ia adalah
sesuatu yang lain dan berbeda. Cukup dengan sholat dua rakaat sholat sunnah
Fajr yang dilakukan sebelum sholat Shubuh.
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ
مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Dua
rakaat shalat sunnah Fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya. (HR.
Muslim no 96)
Saking
besarnya keutamaan sholat sunnah Fajar atau sholat rawatib sebelum Shubuh ini,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melewatkannya.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam tidak pernah lebih bersungguh-sungguh melakukan sholat sunnah
melebihi sholat sunnah dua rakaat sebelum Shubuh. (Muttafaq ‘alaihi)
Sholat
dua rakaat yang lebih baik dari dunia dan seisinya ini lebih utama apabila
diringankan. Maksudnya meringankan bacaan surat dalam sholat. Kita nggak perlu
baca surat sepanjang al-Baqarah atau Ali Imran. Cukup bacaan yang ringan-ringan
saja yang sudah kita hafal. Saking ringannya, ‘Aisyah berkata “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam meringankan dua rakaat shalat sunnah subuh
sebelum shalat fardhu Shubuh, sampai-sampai aku bertanya : “Apakah beliau
membaca surat Al-Fatihah?” (HR Bukhari 1095 dan Muslim 1189)
Meskipun
ringan, bukan berarti kita nggak perlu baca al-Fatihah seperti ungkapan ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha. Karena al-Fatihah merupakan syarat wajib sholat. Rasulullah
bersabda :
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ
يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Tidak
sah sholat seseorang yang belum membaca al-Fatihah. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat
al-Kaafirun pada rakaat pertama dan surat al-Ikhlas pada rakaat kedua. Dalam
hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim pula dari Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anha, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ke-136
dari surat al-Baqarah di rakaat yang pertama dan ayat ke-52 atau 64 dari surat
Ali Imran.
Mana
saja bacaan yang dibaca dari ayat-ayat di atas lebih afdhol dari ayat-ayat
lain. Bukan berarti baca ayat lain nggak boleh lho ya. Hanya saja ayat-ayat
yang sering Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam lebih afdhol.
Kalau
Terlewat?
Nah...
bagaimana jika kita terlewat untuk melakukan sholat sunnah ini karena
ketinggalan jamaah? Kan sayang kalau meninggalkan sholat jamaah karena sholat
sunnah fajr dulu. Meninggalkan sholat jamaah sama dengan melewatkan 70
kebaikan. Sedangkan jika sholat sunnah Fajr yang ditinggalkan berarti kita
telah melewatkan sesuatu yang lebih baik dari dunia seisinya dong. Tenang kawan, alhamdulillah kita masih bisa
meng-qodho’-nya koq. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
: “Barangsiapa belum sholat dua rakaat sebelum Fajar, hendaknya dia sholat
setelah terbit matahari.” (HR. at-Tirmidzi dishahihkan oleh Syeikh
al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi : 1/133)
Suatu
hari Qais bin Qahd radhiyallahu’anhu sholat bersama Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam. Namun dia belum sempat melaksanakan Sholat Qobliyah
Shubuh. Dia pun melakukannya langsung setelah sholat Shubuh usai dan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkarinya. (HR. at-Tirmidzi dan
Abu Dawud dishahihkan oleh Syeikh al-Albani)
Eits...
tapi inget lho, meskipun boleh di qodho’ bukan berarti nggak berusaha
bangun awal. Kita harus tetap berusaha bangun awal. Baru kalau ternyata Allah
menakdirkan kita untuk bangun kesiangan maka tak apa meng-qodho’-nya.
Gampang kan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya.
Wallahu
ta’ala a’lam
0 comments:
Post a Comment